TEMPO.CO , Kuala Lumpur: Proton Holdings Bhd telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) PT Adiperkasa Citra Lestari, perusahaan yang dipimpin mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Abdullah Mahmud Hendropriyono, untuk mengembangkan dan membangun pabrik mobil nasional Indonesia.
Nota kesepahaman yang ditandatangani Jumat, 6 Februari 2015 itu menyebutkan dalam enam bulan ke depan akan dilakukan studi kelayakan untuk mendetailkan kerja antara kedua perusahaan, termasuk potensi pengembangan dan pembangunan pabrik mobil di Indonesia.
Menurut Chairman Proton Tun Dr Mahathir Mohamad, kerja sama itu merupakan hasil pembicaraan antara Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak dan Presiden Indonesia Joko Widodo dalam kunjungan Jokowi ke negeri itu pekan ini.
“Kami harus segera menyelesaikan kesepakatan kerja sama ini. Saya belum bisa mengatakan bagaimana akhirnya nanti. Yang jelas, Malaysia tidak mau rugi. Kami juga harus bisa mengambil keuntungan dari kerja sama ini,” kata mantan PM Malaysia ini setelah acara penandatanganan.
Bicara tentang Proton, Proton lahir dari mimpi dan ide Mahathir pada 1979 yang menginginkan Malaysia memiliki pabrik otomotif sendiri. Mimpi itu kemudian menjadi kenyataan setelah cabinet menyetujui proyek mobil nasional Malaysia pada 1982.
Model pertama mobil nasional yang diberi nama Proton Saga resmi diluncurkan secara komersial pada 9 Juli 1985. Nama Saga diberikan oleh seorang pensiunan militer, Ismail Jaafar, yang mengambil nama “saga” (Adenanthera pavonina), sejenis tanaman yang banyak terdapat di Malaysia. Pasar pertama Proton Saga di luar Malaysia adalah Singapura.
Satu tahun kemudian, pada 1986, produksi Proton Saga sudah mencapai 50 ribu unit dan terjual ke Bangladesh, Brunei, Selandia Baru, Malta, dan Sri Lanka. Juga ke Inggris.
Kini, Proton telah mengembangkan berbagai model dan jenis kendaraan. Terakhir, Jumat, 6 Februari 2015, Proton baru saja meluncurkan multi-purpose vehicles (MPV) Exora terbaru, varian Premium and Executive dengan mesin turbo engine 1.6L.
Chief Executive Officer Proton, Datuk Abdul Harith Abdullah, mengatakan Exora (mulai diproduksi sejak 2009) tidak hanya popular di Malaysia, tapi juga di Thailand dan Indonesia.
CORPORATEPROTON.COM | BERNAMA | GRACE GANDHI