TEMPO.CO, Lamongan - Warga di wilayah Lamongan dan Gresik, Jawa Timur, diminta terus waspada banjir akibat luapan Sungai Bengawan Jero. Muka air di anak Sungai Bengawan Solo itu terpantau tinggi setelah hujan deras mengguyur wilayah hulunya.
Bukan cuma Bengawan Jero, Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah (PSDAW) Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan kondisi belasan anak Sungai Bengawan Solo penuh seluruhnya. Hujan deras lokal di daerah-daerah hilirnya, seperti di Bojonegoro, Ngawi, Tuban, Lamongan, dan Gresik, dipastikan akan membuat air sungai-sungai itu meluap.
"Ya, posisi air di anak sungai masih tinggi," ujar Kepala Seksi Operasi Unit Pelaksana Teknis PSDAW Bengawan Solo, Muchtarom, Senin, 9 Februari 2015.
Menurut Muchtarom, banjir besar yang terjadi di Kabupaten Gresik yang telah menelan korban jiwa tiga orang beberapa hari lalu berasal dari luapan Sungai Bengawan Jero. Sungai ini memasok Kali Lamong—penyebab banjir besar di wilayah itu—yang belakangan sudah kembali surut.
Pihak PSDAW Bengawan Solo di Bojonegoro meminta agar jaringan pompa pembuangan air di Bengawan Jero ditambah. Sekarang ini ada tiga pompa air yang kapasitasnya dianggap masih belum mencukupi.
Ketiganya adalah pompa air di Desa Kuro, Kecamatan Karang Binangung, Lamongan, berkapasitas 4.000 liter per detik. Air yang dipompa langsung dibuang ke laut karena Bengawan Jero langsung menuju laut di Kabupaten Gresik. Sedangkan dua pompa air di Desa Plang Wot, Kecamatan Laren, dengan kapasitas 40 ribu liter per detik.
Sebelum sampai ke Gresik, Bengawan Jero yang memiliki lebar 50-60 meter itu mengalir di wilayah Kabupaten Lamongan. Wilayah ini juga dialiri sungai utama, yakni Bengawan Solo.
SUJATMIKO