TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Senin pagi menyebabkan genangan di sejumlah titik. Beberapa pintu masuk ke Istana Merdeka tergenang air. Di depan halaman Istana atau Jalan Medan Merdeka Utara sekitar pukul 13.00 WIB, air menggenang hingga setinggi lutut orang dewasa atau hampir setengah meter.
Begitu pula di pintu masuk kawasan Istana melalui Jalan Veteran, Jakarta Pusat, lewat kantor Kementerian Sekretaris Negara. Sejumlah sepeda motor mogok saat nekat memaksa menerjang air. Hanya bus Transjakarta yang berani melalui jalanan penuh genangan air itu.
Istana pun membuka pagar untuk masuk dan keluar kendaraan melalui Jalan Veteran. Pad hari-hari biasa, pagar ini biasanya ditutup. "Itu yang bisa diakses saat ini," tutur anggota Pasukan Pengamanan Presiden yang enggan disebut namanya di kawasan Kementerian Sekretariat Negara, Senin, 9 Februari 2015.
Selain Jalan Veteran yang terletak di sebelah Jalan Ir Juanda, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, juga masih bisa diakses oleh pejalan kaki dan kendaraan bermotor. Beberapa orang yang ingin masuk ke dalam kompleks tempat Presiden Joko Widodo berkantor ini juga melewati jalan tersebut.
Tidak hanya di kawasan luar, halaman dalam Istana juga didera banjir. Berdasarkan pantauan Tempo, Wisma Negara tergenang air hingga setinggi mata kaki orang dewasa. Ada sekitar tujuh orang yang berupaya mengalirkan air ke luar Wisma. Di taman juga tampak ada beberapa genangan air.
Senin ini, Presiden Joko Widodo alias Jokowi tidak berkantor di Istana karena masih melawat ke luar negeri. Presiden Jokowi tengah berkunjung ke tiga negara jiran, yakni Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina, pada 5-10 Februari 2015. Hari ini, Jokowi sudah berada di Filipina.
Banjir serupa yang meerjang Istana pernah terjadi pada 5 Februari 2014. Sehari sebelumnya, hujan lebat menciptakan kolam raksasa di sejumlah kawasan Ibu Kota, seperti Jalan Medan Merdeka Barat dan dekat Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara. Tinggi genangan air mencapai 30 sentimeter.
Sebelumnya, banjir besar melanda Jakarta pada pertengahan Februari 2013 akibat jebolnya Tanggul Latuharhary di Jakarta Pusat. Istana turut merasakan limpahan air dari Sungai Ciliwung itu. Air menggenang hingga setinggi lutut orang dewasa dan merendam Istana Presiden.
Saat itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memantau banjir di Istana sambil menggulung celana bersama Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Sebelum banjir menggenangi Istana, empat mesin pompa air disiapkan di halaman Istana, tapi mesin pompa itu tak sanggup menghalau air.
MUHAMMAD MUHYIDDIN