TEMPO.CO, Surabaya - Teka-teki jenazah berseragam pilot Air Asia QZ8501 akhirnya terjawab. Ketua tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono memastikan jasad berkostum pilot dengan tiga bar di pundak itu adalah kopilot Remi Emmanuel Plesel.
Selain Remi, DVI juga berhasil mengidentifikasi seorang jenazah lagi bernama Megawati. "Hari ini, kami berhasil mengidentifikasi dua jenazah, yaitu kopilot Remi Emmanuel Plesel dan Megawati," ujar Budiyono di posko Crisis Center Polda Jawa Timur, Selasa, 10 Februari 2015.
Jasad kopilot asal Prancis berumur 46 tahun itu teridentifikasi berdasarkan metode primer berupa roentgen gigi yang dicocokkan dengan dental record dari dokter gigi yang merawat korban semasa hidupnya. Data-data itu didukung metode sekunder berupa temuan medis dan antropologi yang terdapat kecocokan antara jenis kelamin, usia, dan tinggi badan. Bukti paling kuat ialah segaram pilot Air Asia yang masih menempel di tubuh jenazah.
"Berdasarkan satu data primer dan dua data sekunder, tim DVI memutuskan bahwa jenazah dengan label B097 tidak terbantahkan atas nama Remi Emmanuel Plesel," ujar Budiyono.
Adapun jasad Megawati, 42 tahun, teridentifikasi berdasarkan metode primer pencocokan gigi korban saat meninggal dengan semasa hidup. Metode primer itu didukung metode sekunder berupa temuan medis dan antropologi yang sesuai antara jenis kelamin, usia, dan tinggi badan.
Temuan-temuan itu diperkuat oleh rekaman closed-circuit television Bandara Juanda sesaat sebelum boarding bahwa perempuan asal Surabaya itu mengenakan celana pendek bermotif bunga. "Berdasarkan satu data primer dan dua data sekunder, tim DVI memutuskan bahwa jenazah dengan label B097 tidak terbantahkan atas Megawati," tutur Budiyono.
Menurut Budiyono, hingga hari ke-45 proses identifikasi, total ada 101 jenazah yang sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara. Jumlah tersebut telah dikurangi satu karena satu di antara jenazah yang teridentifikasi ternyata monyet (non-human). Dari 101 jenazah, 71 di antaranya telah teridentifikasi dan diserahkan kepada keluarganya masing-masing.
MOHAMMAD SYARRAFAH