TEMPO.CO, Bojonegoro - Puluhan bus malam jurusan Bojonegoro-Cepu-Semarang-Jakarta nekat beroperasi meskipun Ibu Kota masih terendam banjir. Para sopir bus malam beralasan Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, sebagai tujuan akhir aman dari genangan.
Bus malam tujuan Jakarta sebanyak 75 unit. Rinciannya, berangkat dari Bojonegoro 30 unit, Cepu 20 unit, dan Tuban 25 unit. Bus-bus malam itu berangkat dari terminal masing-masing pukul 16.00 dan tiba di Jakarta sekitar subuh.
Karno, 48 tahun, sopir bus malam jurusan Bojonegoro-Jakarta, mengatakan busnya tetap jalan seperti biasa karena dirinya bisa mencari jalan alternatif yang masih bebas banjir. Namun ia mengakui banjir Jakarta berimbas pada waktu tempuh, terutama bila menuju Subterminal Rawamangun dan Subterminal Lebak Bulus. "Jalurnya makin macet karena imbas banjir, jadi perjalanan makin lama," ujar Karno, Selasa, 10 Februari 2015.
Menurut dia, saat Jakarta dilanda banjir, bus malam justru mendapat limpahan penumpang. Dari 33 bangku yang ada, rata-rata 20 bangku terisi. Karno menduga orang-orang yang hendak bepergian ke Jakarta memilih sarana transportasi bus malam karena kedatangan kereta terlambat. "Ya, sedikit diuntungkan," ujarnya.
Sebaliknya, kedatangan bus malam dari Jakarta ke Bojonegoro, Cepu, dan Tuban molor. Bila dalam kondisi normal, pukul 05.00 sudah sampai tujuan. Selama Jakarta banjir, bus-bus itu baru tiba sekitar pukul 09.00-11.00.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro, Iskandar, membenarkan puluhan bus malam tujuan Jakarta tetap jalan. Kondisi Ibu Kota yang banjir, ujar dia, bukan jadi hambatan. "Nyatanya, bus tetap berangkat," ujarnya.
SUJATMIKO