TEMPO.CO, Bogor: Wacana Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berkantor dan menetap di Istana Bogor mendapat sambutan hangat dari warganya. Tak terkecuali Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Bahkan, rencana Jokowi hijrah ke Kota Hujan dinilai sebagai momentum tepat untuk membenahi Kota Bogor.
"Sejauh ini Pemkot Bogor belum menerima pemberitahuan resmi. Tapi memang akhir-akhir ini Presiden banyak beraktivitas di Bogor," kata Bima Arya kepada Tempo, Senin, 9 Februari 2015. "Sangat dipahami, mungkin Presiden merasa nyaman bekerja di Bogor."
Menurut politikus Partai Amanat Nasional itu, keinginan Jokowi menetap di Istana Bogor sejalan dengan program kerja pemerintah Bogor yang sedang getol melakukan pembenahan. Saat ini pemerintah daerah setempat sedang menata ulang arus transportasi, pedagang kaki lima, dan masalah lain di seputaran Istana dan Kebun Raya Bogor.
"Bagi warga Bogor tentu suatu kehormatan. Ini momentum tepat karena kami sedang giat berbenah agar Kota Bogor lebih nyaman," kata Wali Kota. "Terutama penataan di seputar istana dan kebun raya."
Bima Arya mengatakan, sudah bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Jumat, 6 Februari 2015. Dalam pertemuan tersebut, dibahas rencana Pemerintah Kota Bogor untuk melakukan penataan di kawasan seputaran Istana Bogor dan Kebun Raya. Namun, kabar kepindahan Jokowi ke Bogor belum dilakukan pembahasan. Sebab, Istana Bogor dikelola oleh Sekretariat Negara.
"Tentu banyak yang harus dikoordinasikan ketika Presiden Jokowi betul-betul pindah ke Bogor," Bima menjelaskan. "Dan Bogor menyambut hangat rencana Presiden Jokowi."
ARIHTA U. SURBAKTI