Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Istana Negara Banjir, Ini Penjelasan Komplet Ahok

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Jalan yang tergenang banjir di Depan Istana merdeka, Jakarta, 9 Februari 2015. Sistem drainase yang buruk disertai hujan deras menyebabkan sejumlah kawasan DKI Jakarta tergenang banjir. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Jalan yang tergenang banjir di Depan Istana merdeka, Jakarta, 9 Februari 2015. Sistem drainase yang buruk disertai hujan deras menyebabkan sejumlah kawasan DKI Jakarta tergenang banjir. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Hujan yang mengguyur daerah Jakarta seharian penuh menyebabkan sejumlah genangan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah melansir ada 49 titik genangan di seluruh Jakarta, termasuk banjir di kawasan Istana Negara. Pemerintah DKI pun menelisik penyebab genagan tersebut

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, penyebab genangan hampir semua wilayah Jakarta, termasuk Istana bukan karena saluran drainase yang buruk atau tersumbat. Tapi karena faktor alam: pasang surut air laut yang menyebabkan rob. "Drainase kita baik. Ini karena rob," kata dia di Balai Kota, Senin, 9 Februari 2015.

Menurut dia, air rob bisa masuk jauh sampai wilayah tengah Jakarta karena belum ada tanggul penahan, proyek tanggul A Nasional Capital Integrated Coastal Development. Tanggul penahan, kata Ahok, sapaan Basuki, mulai dibangun tahun ini dengan skema multiyears. "Selama tanggul tidak ada tetap akan sama (rob masuk)," ujar dia.

Ia menambahkan, karena rob juga kinerja pompa air semakin ekstra. Karena pompa bekerja terus menerus, pompa akan cepat rusak. "Ibaratnya tuh pompanya ngambek dan macet. Kalau dipompa terus sampai malam terlalu panas, jadinya enggak kuat lagi," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.

Karena rusak, Ahok melanjutkan, jumlah pompa yang berfungsi untuk menyedot genangan pun berkurang. Belum lagi ditambah pompa yang rusak karena terendam air, seperti pompa di Sunter dan Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Pompanya jadi tidak cukup dan kapasitasnya jadi sedikit," kata Ahok.

Meski begitu, Ahok optimistis dalam waktu dekat banjir segera surut karena pengaruh robnya berkurang. "Jam 1 siang pasti sudah turun," ucapnya. Namun, ia tetap bersiaga karena pintu air Waduk Pluit sudah siaga 2 (0-40 centimeter). Selain itu ketinggian di pintu air Manggarai sebesar 700 centimeter, itu belum masuk siaga.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Agus Priyono mengatakan, kawasan Istana Negara banjir karena rob masuk sampai Sungai Cideng, Abdul Muis, Jakarta Pusat. Nah, Sungai Cideng bermuara di Waduk Pluit di mana waduk tersebut terdampak rob. "Robnya cukup tinggi sampai 210 centimeter. Jadi itu yang menyebabkan genagan tinggi," ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain kawasan Istana, Agus menambahkan, wilayah lain yang terdampak rob yakni kawasan Sunter, Kelapa Gading, Yos Sudarso, Gunung Sahari, hingga Pecenongan. Termasuk banjir di kawasan Batu Ceper, Tangerang karena Kali Beton tersambung dengan Waduk Pluit, di Jakarta Utara. "Jadi Waduk Pluit ini yang bisa menyelesaikan genangan di kawasan Istana juga," ujar dia.

Selain itu penyebab genangan juga dikarenakan oleh hujan lokal yang intensitasnya tinggi. "Ini hujan dari sejak semalam sampai sekarang," katanya. Kalau di daerah hulu, hujannya tidak terlalu besar bahkan bisa dibilang kering. "Hujan lokal ditambah rob jadi tinggi. Jadinya enggak bisa ngalir dengan lancar ke sana secara gravitasi."

Agus mengatakan, antisipasi jangka pendek penanggulangan genangan yakni dengan memaksimalkan pompa yang ada, baik pompa mobile maupun statis. Saat ini, sebanyak 60 pompa mobil dikerahkan untuk mengurangi genangan di seluruh DKI. Adapun total keseluruh pompa yakni sebanyak 555 pompa. Ia mengklaim semua pompa dalam kondisi baik. "Selama ini oke saja. Cuma ada yang kelelahan."

Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Bambang Suryasaputra mengatakan, tinggi muka air terus mengalami peningkatan. Bahkan di pintu air Karet sudah memasuki siaga 1. "Ketinggiannya sudah 600 centimeter," kata dia.

Beranjak ke hilir, dua pintu air: Waduk Pluit dan Pasar Ikan juga menunjukan peningkatan. Saat ini, ujar Bambang, kondisinya sudah masuk siaga 2. Masing-masing ketinggian air di kedua pintu air itu yakni, 30 centimeter dan 250 centimeter. "Bahaya ini sudah mau siaga 1." Ketinggian air 250 centimeter di pintu air Pasar Ikan artinya 250 centimeter di atas pemukaan tanah.


ERWAN HERMAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 jam lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

20 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

28 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

29 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

29 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

30 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

40 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

44 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

47 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

48 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?