Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Pengeroyokan Polisi, Bengkel Cafe Bungkam

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Pengelola Bengkel Cafe enggan berkomentar terkait dugaan pengeroyokan dan perampasan yang dilakukan anggota POM TNI AL terhadap dua anggota polisi Polda Metro Jaya, pada Sabtu dinihari, 7 Februari 2015.

Saat Tempo mendatangi kafe, karaoke, dan bar di kawasan SCBD-Sudirman, Jakarta Selatan itu, pada Senin, 9 Februari 2015, Tempo dipingpong. Awalnya Tempo diminta melapor ke resepsionis Bengkel Cafe. Dari sana, Tempo diarahkan ke lantai basement, tempat pengelola Bengkel Cafe.

Di basement itu, saat Tempo hendak masuk ke sebuah bar bertuliskan Bengkel, seorang petugas keamanan berpakaian biru gelap langsung menghadang di depan pintu. Petugas keamanan itu kemudian meminta Tempo untuk ke sudut kiri kafe itu dan bertemu petugas keamanan lain yang memakai baju krem.

Di sebuah ruangan, Tempo bertemu tiga orang pria, berbadan tegap dan gemuk. Namun, ketiganya mengaku sebagai teknisi bukan pengelola kafe atau petugas keamanan. Mereka pun mengaku tak mengetahui insiden pengeroyokan itu. "Kami teknisi mbak, ini ruang teknisi bukan pengelola. Pengelola sudah pulang," ujar salah satu dari mereka.

Di basement itu memang dipakai untuk parkir kendaraan. Namun di setiap sudut atau pojok basement itu terdapat mini cafe, bar, dan ada beberapa ruang tertutup. "Kalau ditanya Bengkel Cafe, ya ini Bengkel Cafe, dari atas (lantai dua) sampai sini (basement)," kata salah seorang pengunjung yang ditemui Tempo.

Penglihatan Tempo, orang-orang yang berada di sekitar basement itu rata-rata tampak seperti petugas keamanan dan sopir. Gerak-gerik Tempo pun selalu diamati oleh beberapa orang yang memakai baju biru gelap seperti petugas keamanan.

Tak lama kemudian, salah satu pria berbaju cokelat, menujuk seorang pria berkemeja putih. Dia mengatakan kepada Tempo, bahwa pria itu adalah pengelola Bengkel Cafe. Namun, saat Tempo menghampiri pria itu enggan menjawab. "Jangan nanya saya, saya tidak tahu apa-apa. Pengelola sudah pulang," ujarnya sambil bergegas masuk ke sebuah ruangan tertutup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dua anggota polisi yang diduga dikeroyok oleh anggota POM TNI AL di Bengkel Cafe SCBD, itu adalah Komisaris Teuku Arsya Khadafi dan Komisaris Budi Hermanto. Arsya mengalami luka cukup parah dan dirawat di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta Pusat. Sedangkan, Budi mengalami luka lebam dan memar di wajah.

Komisaris Budi menceritakan kejadian itu terjadi saat dirinya bersama Arsya dan tim khusus sedang melakukan kegiatan. Tiba-tiba masuk beberapa orang dari POM TNI AL. Saat itu Budi bertanya, "Bapak-bapak dari mana dan ada keperluan apa? Kalau razia atau operasi garnizum tolong kami perlihatkan sprint tugasnya dan kami akan memperlihatkan identitas kami juga," kata Budi.

Namun, anggota POM TNI AL itu tidak terima dengan ucapan Budi. Lalu, datang Mayor Tugi dari POM AL. Budi melakukan pembicaraan dengan Tugi dan masalah dianggap selesai.

Namun, selang beberapa menit datang seseorang yang kemudian diketahui bernama Kolonel Nazali. Kedatangan Nazali memicu suasana brutal anggota POM TNI. Mereka menuduh Budi membuang narkoba ke toilet dan melakukan perampasan hingga pemukulan terhadap Arsya. Barang yang dirampas berupa tas, dua senjata api, dan cincin.

Budi pun mencoba memisahkan korban dengan anggota TNI yang melakukan pemukulan, tapi mereka malah memborgol dan membawa Arsya dan Budi keliling ke X2, Kemang, lalu ke Mako POM TNI AL. Hingga akhirnya Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto datang, melakukan perbincangan dan membawa Arsya ke Rumah Sakit Siloam.

AFRILIA SURYANIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

6 jam lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

20 jam lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.


Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

2 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan


Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

2 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.


Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

2 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.


Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

2 hari lalu

Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir saat konferensi pers di Manokwari. Foto: ANTARA/Fransiskus Salu Weking
Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong


Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

2 hari lalu

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kanan) berangkulan saat ditanya awak media perihal bentrok anggota TNI AL dan Brimob Polda Papua Barat di Sorong. Keduanya juga bersalaman saat ditemui di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Senin, 15 April 2024. Foto: ANTARA/Fath Putra Mulya
Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong


Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

2 hari lalu

Kapolda Papua Barat bersama pimpinan TNI memberikan keterangan pres terkait kasus bentrok antara personel TNI AL dan anggota Brimob di Polresta Sorong Kota, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.


Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

2 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

3 hari lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.