TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dunia musik, sering ada anggapan para pencipta lagu yang mengorbitkan sederetan artis atau penyanyi cantik, ada kesan kalau si pencipta ambil keuntungan kepada penyanyinya. Namun hal seperti ini diakui Iis Sugianto yang tercatat sebagai salah satu penyanyi yang dibesarkan oleh lagu-lagu ciptaan Rinto Harahap yang meninggal dunia pada Senin malam, 9 Februari 2015, di Singapura.
"Bang Rinto bukan tipe seperti itu. Ada banyak anggapan pencipta lagu yang memiliki artis atau penyanyi-penyanyi cantik pasti dia akan ambil keuntungan atau suka terlibat affair dengan penyanyinya. Bang Rinto, bukan tipe begitu. Karena Bang Rinto sangat profesional. Untuk urusan kerja dia tidak banyak bicara. Kalau rekaman di studio benar-benar bicara seperlunya saja, tidak ada kesempatan kita bisa curhat atau manja-manja, bahkan mau terlibat affair atau selingkuh. Bang Rinto orangnya lurus, pendiam, berwibawa, dan berkarisma," cerita Iis panjang-lebar pada Selasa, 10 Februari 2015.
Iis menceritakan pengalamannya awal tahun 80-an banyak bekerja sama dengan Rinto. Diceritakan Iis, datang ke studio, Rinto tidak banyak bicara. "Yang aku ingat, sapaannya cuma singkat saja, Iis apa kabar? Saya jawab baik Bang. Lalu dia bilang, Iis kita siap ya latihan hari ini. Sudah begitu saja, enggak ada omongan ini itu. Kerja di studio paling lama empat jam, tetapi biasanya secepat mungkin," kata Iis.
Penyanyi yang namanya melambung karena mempopulerkan lagu-lagu ciptaan Rinto, antara lain Jangan Sakiti Hatinya, Nasibku Nasibmu, Akupun Ingin Cinta, Jangan Tinggalkan Kusendiri, Bunga Sedap Malam, dan Seindah Rembulan ini berterus terang karena begitu berwibawa dan sangat karismatiknya sosok Rinto, setiap terlibat pembicaraan dengan musikus asal Sumatera Utara itu tidak pernah berani menatap mata.
"Saya kalau berbicara dengan Bang Rinto enggak pernah menatap matanya. Yang saya tatap ya jidatnya saja, sebagai tanda respek dan hormat saya kepada beliau," kata Iis.
HADRIANI P.