TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono mengatakan telah memastikan tiga identitas jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. "Tiga Jenazah itu atas nama Chi Man Choi, Anna Widyawati, dan Natalina Wuntarjo," kata dia di posko Crisis Center Polda Jawa Timur, Rabu, 11 Februari 2015.
Jasad Chi Man Choi, lelaki 42 tahun asal Inggris, teridentifikasi berdasarkan metode primer, yakni terdapat kecocokan antara catatan medis gigi (dental record) korban semasa hidup dan rontgen gigi setelah pemeriksaan postmortem.
Selain itu, berdasarkan metode sekunder temuan medis dan antropologi, terdapat kecocokan antara jenis kelamin, usia, dan tinggi badan. Tim DVI juga mendapatkan kartu kredit atas nama korban di saku. "Berdasarkan satu data primer dan dua data sekunder, maka jenazah dengan label B096 tidak terbantahkan atas nama Chi Man Choi," kata Budiyono.
Jasad lainnya, Anna Widyawati, 37 tahun, teridentifikasi berdasarkan metode primer terdapat kecocokan antara dental record semasa hidup dan rontgen setelah pemeriksaan postmortem. Berdasarkan temuan medis dan antropologi juga terdapat kesamaan antara jenis kelamin, usia, dan tinggi badan.
Bukti itu diperkuat properti kalung emas dengan gantungan salib serta baju lengan pendek bermotif bunga-bunga yang sesuai analisis CCTV Bandara International Juanda. "Sehingga kami memutuskan bahwa jenazah dengan label B100 atas nama Anna Widyawati, warga Surabaya," kata dia.
Adapun jenazah Natalina Wuntarjo, 33 tahun, juga teridentifikasi dari dental record semasa hidup dengan hasil rontgen. Gelang emas putih pada kaki kanan jenazah makin memperkuat keyakinan DVI terhadap identitas perempuan asal Surabaya itu, ditambah kesesuaian baju dan jaket korban berdasarkan rekaman CCTV Bandara Juanda sebelum boarding. "Kami memutuskan bahwa jenazah dengan label B101 atas nama Natalina Wuntarjo," katanya.
MOHAMMAD SYARRAFAH