TEMPO.CO , Makassar: Rencana pembunuhan Sulaeman Dg Ngunjung, 56 tahun, guru di sebuah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gowa, oleh satu keluarga diputuskan dalam empat kali rapat keluarga.
Kepala Unit III Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Agus Salim, menjelaskan keluarga Cecep Sutisna menggelar empat kali rapat di rumah kontrakan salah satu anaknya di Kota Parepare. Rapat perencanaan pembunuhan dimulai sejak minggu pertama Oktober 2014 lalu. Sedangkan aksi penculikan dan pembunuhan baru terlaksana di awal November. Itu lantaran mereka sempat tiga kali gagal.
Dalam merencanakan pembunuhan itu, Agus menerangkan, ada pembagian tugas. Cecep adalah otak sekaligus eksekutor pembunuhan. Sedangkan Ami Suratmi, istri Cecep, dan anaknya bertugas melakukan survei perihal keberadaan Sulaeman dan rute perjalanannya sehari-hari. Ketiga anak Cecep, Yunus, Rijal, dan Bayu Unggara, juga berperan mempersiapkan segala perlengkapan.
Usai menggelar rapat perencanaan pembunuhan yang keempat, mereka pun mulai menjalankan aksinya dengan menculik Sulaeman di kawasan Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa pada 3 November 2014 lalu. Saat itu korban baru keluar dari rumahnya dan hendak menuju kantor. "Korban dibawa pakai mobil dan di situ dibunuh," kata Agus.
Cecep menghabisi nyawa Sulaeman memakai palu besi bergagang kayu. Dia memukulkan palu itu ke kepala dan pelipis korban sampai gagang palu itu patah. Sesampainya di Kota Parepare, anak-anak Cecep menyewa perahu kecil dengan alasan ingin memancing. Di tengah laut, mereka sempat menshalati mayat korban sebelum membuangnya.
Mayat Sulaeman yang dibungkus karung beras ditemukan mengapung di perairan Parepare. Dari situ, kepolisian memulai penyelidikan.
Menurut Agus, motif pembunuhan ini dipicu dendam Cecep terhadap Sulaeman lantaran istrinya pernah ditiduri korban. Perselingkuhan itu terjadi sekitar 30 tahun yang lalu.
Cecep mengakui perbuatannya menghabisi Sulaeman. Tapi Cecep berkilah pembunuhan itu mungkin tidak akan terjadi bila korban tidak membuatnya kesal di dalam mobil. "Saya tanya soal kelakuannya dulu, namun korban berkelit dan banyak alasan. Malah menghina istri saya. Itu membuat saya semakin marah dan mulai memukuli korban (dengan palu)," ujar Cecep.
TRI YARI KURNIAWAN