TEMPO.CO , Makassar: Kasus penderita gizi buruk kembali ditemukan di Kabupaten Gowa. Kali ini, seorang balita penderita gizi buruk bernama Karmila, asal Kampung Parang, Kecamatan Bontonompo meninggal dunia.
Karmila meninggal setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Padjonga Daeng Ngalle, Takalar selama dua pekan. Di usianya yang sudah 1 tahun 6 bulan, Karmila hanya memiliki bobot 2 kilogram dengan tinggi badan 35 centimeter.
Karmila sebenarnya meninggal dunia pada Kamis, 5 Februari 2015 lalu. Namun, kabar mengenai kematiannya baru terungkap setelah salah seorang warga Bontonompo mengadu ke Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gowa.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Gowa, Muhammad Fitriady, mengatakan pihaknya menerima laporan mengenai kematian Karmila dari salah seorang warga beberapa hari lalu. Komisi pun langsung turun melakukan pengecekan setelah mendapat kabar tersebut.
Fitriady mengatakan, kasus meninggalnya balita penderita gizi buruk itu merupakan bukti bahwa program kesehatan gratis pemerintah selama ini tidak berjalan dengan baik.
"Kenapa masih saja ada warga yang menderita gizi buruk? Itu artinya program kesehatan gratis selama ini gagal," kata Fitriady, Rabu, 11 Februari 2015.
Fitriady menambahkan, kasus kematian balita Karmila ini juga adalah bukti pelayanan kesehatan di Gowa buruk. Menurut Fitriady, seharusnya hal ini bisa diantisipasi andai saja petugas puskesmas di kecamatan tanggap dalam menangani pasien gizi buruk itu."Seharusnya, setelah 10 tahun program kesehatan gratis diberlakukan, tidak boleh ada lagi kasus seperti ini," ujar Fitriady.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Padjonga Daeng Ngalle Takalar, Nilal Fauzi, membenarkan Karmila menderita gizi buruk. Sewaktu dibawa oleh orang tuanya, kondisi Karmila sudah sangat memprihatinkan. "Memang gizi buruk. Kata ibunya, sudah 6 bulan begitu," katanya.
Nilal mengatakan, Karmila merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Bontonompo Selatan. Balita perempuan itu sempat dirawat selama dua pekan di unit gawat darurat, tapi nyawanya tak bisa diselamatkan.
"Beberapa hari sebelum meninggal, ia sudah tidak bisa dipasangi infus. Kondisinya pun terus menurun hingga akhirnya dia meninggal dunia," ujar Nilal.
Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, Hasanuddin, membantah jika Karmila merupakan penderita gizi buruk. Menurut Hasanuddin, hasil diagnosa dokter di Puskesmas Bontonompo Selatan menunjukkan bahwa korban hanya menderita radang tenggorokan.
"Bukan gizi buruk itu. Cuman tenggorokannya sakit, jadinya dia tidak bisa makan selama beberapa hari," kata Hasanuddin.
Hasanuddin menambahkan, setelah petugas puskesmas melihat kondisinya yang cukup memprihatinkan, pasien akhirnya dirujuk ke RSUD Padjonga Daeng Ngalle Takalar. Petugas puskesmas juga sempat ikut mengantar ke rumah sakit.
AWANG DARMAWAN