TEMPO.CO, Serang - Ribuan hektare sawah di Provinsi Banten terendam banjir akibat hujan deras yang terus mengguyur sejak beberapa hari terakhir. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, area persawahan yang terendam banjir berada di tiga wilayah, yaitu Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Tangerang.
"Kami masih terus memantau sampai air benar-benar surut untuk memastikan kondisi tanaman padi, apakah rusak atau tidak," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, Kamis, 12 Februari 2015.
Eneng berujar, berdasarkan data sementara, tanaman padi yang terendam banjir terdapat di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, dengan luas sekitar 80 hektare, dan Kecamatan Walantaka sekitar 5 hektare. Umur tanaman 10-20 hari setelah tanam.
Sawah di wilayah Tangerang yang terkena banjir tersebar di Kecamatan Legok seluas 104 hektare, Kecamatan Jambe 117 hektare, Gunung Kaler 180,5 hektare, Panongan 105 hektare, Cikupa 10 hektare, Kemiri 424 hektare, Mauk 301 hektare, Teluknaga 297 hektare, Kosambi 50 hektare, Kronjo 1.181 hektare, dan Mekar Baru 974 hektare. Jumlah sawah yang terendam banjir di Kabupaten Tangerang mencapai 2.227 hektare.
Menurut Eneng, hingga saat ini, pihaknya masih menunggu laporan dari kabupaten/kota lain mengenai area persawahan yang terendam banjir, seperti di Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Banten Rano Karno meminta pemerintah pusat segera melakukan normalisasi terhadap Kali Cisadane. "Saya minta agar diperhatikan, karena dulu ada wacana untuk penyodetan. Kami setuju kalau normalisasi dulu. Kalau tanpa normalisasi, itu sama saja dengan membuang air ke Tangerang," ucap Rano.
Menurut Rano, saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) penanggulangan bencana bersama Presiden dan beberapa kepala daerah di Jakarta, Banten merupakan salah satu daerah yang menjadi sorotan, terutama Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang. "Banten itu yang paling rawan Kabupaten dan Kota Tangerang," katanya.
Rano menuturkan ada beberapa hal yang menjadi fokus pemerintah dalam menangani banjir, antara lain pembangunan Waduk Karian, Waduk Sindangheula, dan Tanggul Ciujung.
WASI'UL ULUM