TEMPO.CO, Gresik - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik menaikkan status Sungai Bengawan Solo yang melewati Gresik menjadi siaga 1. Perubahan status ditetapkan setelah terjadi kenaikan debit air di sungai itu, sehingga membuat sebagian wilayah kabupaten itu kembali terancam banjir.
"Untuk Bengawan Solo sudah level siaga hijau. Sudah tiga hari ini airnya terus naik," kata Kepala BPBD Kabupaten Gresik Abu Hasan kepada Tempo, Kamis, 12 Februari 2015.
Bengawan Solo mengalir melewati Kabupaten Madiun, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Saat ini, bagian hulu Sungai Bengawan Solo, yakni di Kabupaten Bojonegoro, telah meluap. Hal itu mengindikasikan bahwa beberapa kecamatan di Gresik bakal terkena imbas, yakni Kecamatan Dukun, Bungah, Manyar, Sedayu, dan Ujungpangkah.
Meski luapan belum merambah ke permukiman penduduk, BPBD Kabupaten Gresik telah mempersiapkan logistik yang akan diletakkan di masing-masing desa yang berpotensi dilanda banjir. Selain itu, lebih dari 300 personel BPBD disiagakan untuk membantu warga saat banjir kembali datang. "Itu belum termasuk gabungan relawan dari berbagai pihak, personel TNI, brimob, satpolair," ujarnya.
Abu mengimbau warga agar berhati-hati menghadapi datangnya banjir dengan menjaga anggota keluarga masing-masing. "Jangan terlalu dekat ke sungai. Kondisi arus yang kencang bisa menimbulkan kecelakaan yang tidak diinginkan," katanya.
Sebagian wilayah Gresik baru saja terbebas dari banjir besar akibat luapan Kali Lamong. Banjir sejak Kamis pekan lalu itu merendam lebih dari 12 ribu rumah serta 2 ribu hektare sawah dan tambak di lima kecamatan. Banjir itu juga menyebabkan tiga orang tewas.
ARTIKA RACHMI FARMITA