TEMPO.CO, Bandung - Chozin Chumaidy, duta besar Indonesia untuk Libanon yang baru dilantik presiden, menyatakan diminta tetap memfasilitasi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Suriah yang hendak pulang ke Indonesia lewat Beirut. "Karena masalah ISIS (Negara Islam Suriah dan Irak), TKI yang akan pulang ke Indonesia tidak bisa melalui Damaskus," kata Chozin setelah menemui Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Kamis, 12 Februari 2015.
Akhirnya para TKI itu pulang melalui Beirut, Libanon. Mantan Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan itu mengatakan, saat ini sudah sekitar sebelas ribu TKI yang sempat bekerja di Suriah, yang telah pulang ke Indonesia lewat Beirut. "Itu rembesan dari Suriah, TKI yang seharusnya pulang ke Indonesia lewat Damaskus, akhirnya lewat Beirut," kata dia.
Chozin mengatakan, pemerintah Libanon memberikan kemudahan bagi TKI asal Suriah yang hendak pulang ke Indonesia. Caranya dengan pemberian izin tinggal selama sebulan sambil menunggu jadwal kepulangannya. "Libanon dan Indonesia punya hubungan sangat bersejarah, Libanon termasuk negara ketiga yang mengakui kemerdekaan Indonesia," kata dia.
Jumlah warga negara Indonesia yang diperkirakan bergabung dengan ISIS mencapai 350 orang dalam dua tahun terakhir. Sepertiga dari mereka berangkat dari Indonesia untuk membantu ISIS berperang di Suriah. Sisanya tinggal di luar ketika bergabung dengan ISIS.
Pemerintah sendiri sudah bersikap tegas terhadap warganya yang merupakan anggota ISIS, untuk mencabut kewarganegaraannya. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan pada bulan lalu, Indonesia akan mencabut paspor mereka yang berencana bergabung dengan ISIS atau mereka yang sudah bergabung dengan ISIS di luar negeri.
AHMAD FIKRI