TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang melanda perumahan Green Garden, Jakarta Barat, mulai surut setelah tiga hari terendam banjir. Mulai dari depan kompleks hingga ke belakang, sudah tak tampak genangan.
Hanya saja lumpur pekat masih jelas terlihat di jalanan. Mobil dan sepeda motor yang masuk dalam kompleks tak berani balapan seperti biasanya. Tak ada suara sepeda motor yang terdengar sepanjang Tempo menelusuri daerah ini.
Beberapa penghuni terlihat sibuk bersih-bersih rumah dan mobil. Di balik pagar-pagar yang menjulang tinggi, tampak air mengucur ke jalan dari lantai pekarangan yang lebih tinggi dua puluh sentimeter dari jalan. Air itu sesekali diselingi dengan buih-buih sabun. Suara sikat dan semprotan air silih berganti. Sayang, penghuni tak ramah untuk diajak berbincang sebentar.
Hanya ada beberapa rumah yang beraktivitas bersih-bersih. Lainnya seperti tak berpenghuni karena tak ada aktivitas apa pun. Rumah-rumah megah ini menyisakan garisan noda banjir setinggi paha di sekeliling rumah. Hujan deras membuat kawasan ini kebanjiran sejak Senin hingga Rabu malam hari.
"Air kelihatan surut itu kemarin. Hari ini betul-betul surut, cuma tinggal lumpur saja," kata perempuan yang mengaku bernama Tina, 40 tahun, pemilik warung kopi di sudut jalan. Ia berharap hari ini rejekinya lancar sebab kawasan ini sudah dapat dilalui oleh kendaraan. "Soalnya warung saya ini biasa buat sopir taksi atau ojek istirahat," ujar dia yang sudah tiga hari tak berjualan.
DINI PRAMITA