TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar melemah ke level terendahnya tahun ini akibat situasi krisis di Yunani dan minimnya katalis dari dalam negeri.
Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah ditutup melemah tajam 79 poin (0,62 persen) ke level 12.802 per dolar Amerika Serikat.
Ekonom PT Bank International Indonesia Tbk, Juniman, mengatakan rupiah kembali tertekan oleh faktor eksternal. Ketidakpastian nasib dana talangan Yunani membuat dolar bergerak menguat terhadap semua mata uang, termasuk rupiah. "Rupiah sempat bergerak liar ke level 12.850 per dolar pada intraday perdagangan sebelum akhirnya intervensi Bank Indonesia menggiring rupiah ke level 12.800 per dolar."
Krisis utang Yunani memasuki babak baru setelah perundingan antara pejabat keuangan Yunani dan Uni Eropa kembali menemui jalan buntu. Yunani berkeinginan mendapat persyaratan pelunasan utang yang mudah dan mengajukan utang tambahan senilai 8 miliar euro. Yunani juga meminta pencairan dana sebesar 1,9 miliar euro dari keuntungan Bank Sentral Eropa (ECB) memegang surat utang pemerintah Yunani.
Proses negosiasi masih akan dilakukan pada hari kedua pertemuan dengan melibatkan pejabat tertinggi kedua pihak di Brussel, Belgia, Kamis, 12 Februari 2015, waktu setempat. "Pelaku pasar masih berharap ada solusi dari krisis Yunani," kata Juniman.
Hingga pukul 17.00 WIB, mata uang Asia cenderung melemah terhadap dolar. Won Korea turun 1,22 persen, baht melemah 0,14 persen, yuan melemah 0,05 persen, rupee melemah 0,03 persen, dan peso Filipina menyusut 0,09 persen.
PDAT | M. AZHAR