TEMPO.CO, North Carolina - Tiga Muslim yang ditembak mati di sebuah kondominium di North Carolina, Amerika Serikat pada Selasa diketahui sebagai mahasiswa berprestasi. Selain itu, mereka juga bergiat di bidang sosial.
Deah Barakat (23) adalah mahasiswa tahun kedua di UNC School of Dentistry. Ia menikah dengan Yusor Mohammad (21) pada bulan Desember tahun lalu. Mohammad berencana untuk memulai studi kedokteran gigi pada musim gugur tahun ini. Sedang adik Mohammad, Razan Mohammad Abu-Salha, adalah seorang mahasiswa di North Carolina State University.
Barakat diketahui lulus dengan predikat magna cum laude dengan gelar B.S. dalam administrasi bisnis pada Mei 2013. Yusor Mohammad lulus cum laude dalam bidang ilmu biologi pada bulan Desember 2014, kata pejabat di universitas tempat mereka menimba ilmu. Sedang Razan Abu-Salah diakui oleh universitas dua minggu yang lalu karena kemampuan artistiknya ketika berkreasi dalam sebuah video model tiga dimensi abstrak.
Barakat dan sepuluh dokter gigi dari UNC School of Dentistry sedang merencanakan perjalanan musim panas ini ke Rihaniya, Turki, untuk memberikan perawatan gigi gratis kepada siswa di sana. Barakat menjadi model dalam video penggalangan dana untuk kegiatan amal itu.
Musim panas lalu, Mohammad melakukan perjalanan ke Kilis, Turki, untuk menjadi sukarelawan dalam bantuan pengobatan gigi. Barakat dalam satu tweet-nya juga menuliskan tentang basket dan berbagai penggalang dana untuk pengungsi Suriah, termasuk turnamen basket untuk amal.
Ketiganya menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan oleh tetangganya sendiri, Craig Stephen Hicks, 46 tahun. Ia sudah ditahan atas sangkaan menembak mati tiga orang Muslim pada Selasa (10 Februari), waktu setempat.
Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya faktor agama terkait dalam pembunuhan ini. Tapi, untuk sementara penembakan tampaknya dipicu perselisihan antara tetangga mengenai tempat parkir. "Penyelidikan awal, kejahatan itu dimotivasi oleh pertengkaran soal tempat parkir,” kata polisi Chapel Hill seperti dikutip oleh kantor berita Reuters.
ABC NEWS | REUTERS | INDAH P.