TEMPO.CO, North Carolina - Penembakan tiga mahasiswa Muslim di North Carolina oleh tetangganya diduga bermula dari perang mulut terkait lahan parkir. Pelaku, Craig Stephen Hicks (46), telah ditahan tanpa jaminan dan didakwa dengan tiga dakwaan pembunuhan tingkat pertama.
Istrinya, Karen Hicks, mengatakan dia sangat terkejut dengan berita itu. Namun ia meyakini insiden itu tidak bermotifkan agama. "Kami menikah selama tujuh tahun dan ini adalah salah satu hal yang baru saya tahu tentang dia," katanya pada wartawan. Yang ia tahu tentang suaminya adalah aktif menyuarakan isu-isu terkait hak asasi manusia.
Pengacara Hicks, Rob Maitland, mengakui kliennya memiliki "masalah lama" terkait lahan parkir. Ia mengatakan penembakan tidak ada hubungannya dengan keyakinan agama korban. "Sayangnya korban berada di sana pada waktu yang salah di tempat yang salah," kata Maitland.
Petugas Kepolisian Chapel Hill menyatakan, penembakan dipicu oleh perang mulut antara pelaku dengan salah satu korbannya terkait parkir mobil di condominium tempat mereka tinggal. "Penyelidikan awal kami menunjukkan bahwa kejahatan itu dimotivasi oleh cekcok antar tetangga terkait parkir," kata juru bicara kepolisian.
Polisi sebelumnya mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah penembakan itu merupakan kejahatan rasial karena ketiga korban adalah Muslim. Namun pejabat Kejasaan di North Carolina, Ripley Rand, meyakini bukan itu penyebabnya. "Kami tidak memiliki informasi bahwa ini adalah kampanye yang ditargetkan terhadap Muslim di North Carolina," katanya.
Dua korban penembakan merupakan pasangan pengantin baru dan masih menimba ilmu di universitas setempat. Deah Barakat, 23 tahun, seorang mahasiswa tahun kedua di UNC School of Dentistry, dan istrinya, Yusor Mohammad, 21 tahun, seorang calon dokter gigi, menikah pada Desember tahun lalu. Adik Mohammad, Razan Mohammad Abu-Salha, adalah seorang mahasiswa di North Carolina State University di Raleigh yang tengah mengunjungi saudaranya.
Tembakan dilaporkan terjadi setelah pukul 17.00 Selasa di kondominium Finley Forest di Chapel Hill, sebelah timur dari kampus University of North Carolina. Hicks pernah meneriaki Farris Barakat, saudara Deah, dan menyatakan ia parkir di ruang yang salah. Kepada ABC News, Farris Barakat menambahkan bahwa ia mencoba untuk menanggapinya dengan cara yang tenang, tidak ingin memancing kemarahan Hicks lebih lanjut. Hicks sebelumnya juga pernah diketahui menggedor dan masuk ke kediaman pasangan muda itu dengan pistol di sabuknya.
Organisasi pembela hak-hak sipil Muslim AS, The Council on American-Islamic Relations, meminta aparat penegak hukum menangani spekulasi tentang motif bias yang mungkin dalam pembunuhan tersebut. Informasi tentang penembakan itu menjadi informasi yang paling banyak dibagi di situs media sosial AS, dengan tagar seperti #MuslimLivesMatter dan #ChapelHillShooting.
ABC NEWS | INDAH P.