TEMPO.CO, Gresik - Kali Lamong kembali meluap dan menyebabkan banjir di sebagian wilayah Gresik, Jawa Timur, Jumat, 13 Februari 2015. Ini adalah banjir ketiga sepanjang musim hujan ini, setelah dua banjir sebelumnya yang tergolong besar merendam hingga 12 ribu rumah di lima kecamatan. Banjir yang kedua bahkan menyebabkan tiga orang tewas.
Banjir terbaru ini terjadi pada Kamis sore, 12 Februari 2015, dan terus meluas hingga merendam empat kecamatan pada hari ini. Dua kecamatan lain terancam karena berada di kawasan yang lebih rendah. Dua desa di sana, yakni Moroduwi dan Iker-iker, menjadi korban terparah dalam banjir besar sebelumnya.
"Meski datangnya perlahan-lahan, perkiraan nanti malam puncak banjir dimulai di Morowudi dengan ketinggian hingga 1 meter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Abu Hassan, Jumat 13 Februari 2015.
Empat ruas jalan provinsi dan kabupaten pun kembali terputus. Jalur yang putus akibat banjir tersebut yakni Boboh-Benowo, Morowudi-Benjeng, Benjeng-Balongpanggang, dan Benjeng-Metatu. Warga setempat menutup separuh akses jalan dan hanya membolehkan kendaraan roda dua melintas.
"Teman-teman sudah bersiap untuk mengevakuasi warga jika diperlukan, seperti yang dilakukan kemarin, ketika mengantar jenazah warga yang meninggal di rumah sakit dengan perahu karet," ujarnya.
Kali Lamong adalah anak Sungai Bengawan Solo. Sungai induk ini pun menebar ancaman banjir karena debitnya terus naik. BPBD Gresik menetapkan status siaga 1 (Siaga Hijau) atas tingginya debit Bengawan Solo di lima kecamatan yang berbeda.
ARTIKA RACHMI FARMITA