TEMPO.CO, Solo - Presiden Joko Widodo alias Jokowi membuka acara Musyawarah Nasional II Partai Hati Nurani Rakyat di Solo, Jumat malam, 13 Februari 2015. Dalam acara tersebut, Jokowi duduk bersebelahan dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Mereka datang bersama-sama dalam acara yang digelar di Diamond Convention Center tersebut. Megawati duduk dengan diapit oleh Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sudah lebih dulu tiba di lokasi. Acara pembukaan Munas langsung dimulai begitu presiden duduk di kursi yang telah disediakan.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sepanjang acara, Jokowi dan Megawati terlihat menyimak sambutan serta pemaparan dari Ketua Umum Hanura Wiranto. Tidak terlihat obrolan di antara keduanya. Ganjar yang duduk di sebelah kanan Megawati juga lebih banyak diam.
Namun, saat acara hiburan berupa sendratari, Jokowi dan Megawati terlihat sempat berbisik-bisik. Jari Megawati sempat menunjuk ke arah panggung utama. Saat acara selesai, Jokowi dan Megawati juga keluar bersama-sama. Bahkan, Megawati sempat berhenti menunggu saat Jokowi meladeni wawancara dengan media.
Setelah itu, mereka keluar dari gedung pertemuan bersama-sama dan mengendarai mobil yang berbeda. Saat ditanya, Jokowi membantah bahwa hubungannya dengan Megawati renggang. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, selama ini komunikasi antara dia dengan pentolan partai banteng itu masih tetap terjaga dengan baik. "Tiap hari ketemu," kata Jokowi, mengklaim.
Sebelumnya tersiar kabar hubungan kedua tokoh itu menegang lantaran Jokowi tidak juga melantik Budi sebagai Kepala Polri meski sudah disetujui DPR. Jokowi menunda pelantikan Budi lantaran mendapat tekanan publik lantaran predikat Budi sebagai tersangka di Komisi pemberantasan Korupsi dalam kasus gratifikasi dan suap di Mabes Polri selama 2006-2010.
Budi calon tunggal pilihan Jokowi. Namun, Ketua Tim Sembilan Syafii Maarif pernah membisikkan sebenarnya Budi bukan pilihan Jokowi, melainkan kemauan orang paling berpengaruh di PDI Perjuangan. Meski Syafii tak menyebut nama, namun telunjuk mengarah ke Megawati. Apalagi Megawati memiliki kedekatan dengan Budi. Saat menjadi presiden (2001-2004), Budi ajudan Megawati.
AHMAD RAFIQ | BC