TEMPO.CO, Jakarta - PT Liga Indonesia mengakui belum bisa memenuhi semua persyaratan yang diminta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Sampai batas waktu yang ditentukan BOPI, Jumat, 13 Februari 2015, syarat ini tidak terpenuhi.
"Banyak yang belum terpenuhi, terus terang," ujar CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono kepada wartawan setelah meneken nota kesepahaman antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat, 13 Februari 2015.
Joko menjelaskan, dalam persyaratan yang diajukan BOPI, terdapat hal-hal baru. Misalnya ihwal pengembangan pemain muda dan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang akan dilaksanakan masing-masing klub.
"Prinsipnya, kami ikuti keputusan BOPI," ujar Joko yang juga menjabat Sekretaris Jenderal PSSI.
Apabila BOPI dan kepolisian tidak memberikan izin kickoff Liga Super Indonesia 2015 sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat PT Liga Indonesia, yaitu 20 Februari 2015, Joko akan mengikuti. "Kalau itu menjadi syarat bagi kepolisian, mau gimana lagi? Kami ikuti saja," ucap Joko.
Sebelumnya, BOPI memberikan waktu kepada PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi ISL 2015 untuk menyerahkan sejumlah dokumen sebelum 13 Februari 2015. BOPI mengancam tidak akan memberikan izin menggelar kompetisi sampai semua dokumen persyaratan lengkap.
RINA WIDIASTUTI