TEMPO.CO, Depok - Ketua Fraksi Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok, Babai Suhaimi, mengatakan maraknya aksi begal di Kota Depok semakin memprihatinkan. Menurut dia, kejadian pembegalan yang berakibat hilangnya nyawa hingga beberapa kali patut dikategorikan sebagai bencana.
"Depok bisa dikatakan berstatus darurat begal," kata Babai Suhaimi ketika dihubungi, Jumat, 13 Februari 2015.
Babai menyatakan pembegalan ini seharusnya dapat ditangani oleh kepolisian dan Pemerintah Kota Depok. "Pemkot punya cara meminimalkan pembegalan dengan anggaran," katanya.
Menurut dia, pembangunan dan pengembangan infrastruktur Kota Depok dengan anggaran pemerintah daerah seharusnya dilakukan dengan lebih cepat sebagai repons atas aksi kejahatan ini.
"Penambahan penerangan jalan umum dan CCTV harus segera dilakukan," ujar Babai. Ia berharap Pemerintah Kota Depok dapat segera melakukan tindakan nyata untuk mencegah tindak kejahatan tersebut.
Terakhir, pembegalan dilaporkan terjadi pada Selasa, 10 Februari 2015. Hermawan, warga Kampung Sugutamu, Baktijaya, Sukmajaya, Depok, menjadi korban begal di Jalan Akses UI-Kelapa Dua, Depok. Hermawan dijegal dengan menggunakan tali ketika melintas di jalan tersebut, sehingga terjatuh dan mengalami luka pada bagian kepala. Saat itulah begal merampas sepeda motornya.