TEMPO.CO, Tangerang - Pengelola Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, memastikan krisis air bersih di bandara terbesar di Indonesia itu sudah teratasi.
Menurut manajemen, pasokan air bersih ke terminal penumpang sudah normal sejak Minggu pagi ini, 15 Februari 2015. "Pukul 7 pagi ini air sudah normal kembali," ujar juru bicara PT Angkasa Pura II, Achmad Syahir, kepada Tempo.
Syahir mengatakan tim teknisi bandara terus yang bekerja melakukan perbaikan pipa induk yang pecah sejak Jumat petang, 13 Februari 2015, berhasil memperbaiki bagian pipa yang bocor pada Ahad dinihari tadi. "Dinihari, proses perbaikan pipa bocor rampung, tapi suplai air ke Terminal 1 elum berlangsung normal, menunggu beberapa jam kemudian," kata Syahir.
Sekitar pukul 07.00, kata Syahir, suplai air di Terminal 1 A, B, dan C sudah kembali normal seperti sediakala. "Volume air sudah kembali deras," kata Syahir. Soal penyebab pipa induk bocor di titik pembangunan stasiun kereta bandara, Syahir mengatakan belum mengetahuinya hingga kini.
"Masih terus diselidiki," kata Syahir. Suplai air bersih di Bandara Soekarno-Hatta mulai terganggu sejak Jumat petang karena pipa induk yang berada di bawah lokasi groundbreaking pembangunan stasiun kereta bandara itu pecah.
Akibatnya, tekanan air menuju Terminal 1 dan 3 melemah. Upaya perbaikan terus dilakukan hingga Sabtu petang. Pukul 04.30, air di Terminal 3 berangsur-angsur normal.
Sedangkan di Terminal 1, suplai air belum normal. Sebagai gantinya, pengelola bandara menyuplai air bersih menggunakan mobil tangki pemadam kebakaran untuk toilet, kamar mandi, dan musala terminal. Bahkan petugas juga memberikan air kemasan kepada pengguna jasa bandara yang membutuhkan.
JONIANSYAH