TEMPO.CO, Surabaya- Tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil memastikan identitas lima jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 pada Senin, 16 Februari 2015. "Lima Jenazah itu atas nama Ernawati, Gusti Made Bobi Sidharta, Boby Hartanto Winata, Inda Diani, dan Kevin Biantoro," kata Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono.
Jasad Ernawati, perempuan 54 tahun asal Malang, teridentifikasi berdasarkan kecocokan antara DNA-nya dan sampel DNA pada sikat giginya. Temuan data itu diperkuat oleh catatan riwayat gigi (dental record) korban yang sesuai dengan keadaan gigi jenazah.
Jasad Gusti Made Bobi Sidharta, 43 tahun, teridentifikasi berdasarkan kecocokan antara DNA-nya dan DNA ayah-ibunya. Kesimpulan ini diperkuat oleh penemuan tanda-tanda bekas luka operasi patah tulang pada tulang klavikula sebelah kanan. Kartu tanda penduduk yang ditemukan di sakunya semakin memastikan identitas warga Malang itu.
Jasad Boby Hartanto Winata, 15 tahun, warga Surabaya, dikenali berdasarkan kesesuaian antara DNA-nya dan sampel DNA ibu kandungnya yang turut menjadi korban dalam tragedi tersebut.
Jasad Inda Diani, 27 tahun, teridentifikasi dari kecocokan antara DNA-nya dan DNA ayah kandung perempuan asal Surabaya itu. Adapun jasad Kevin Biantoro, 16 tahun, teridentifikasi setelah tim DVI membandingkan DNA-nya dengan sampel DNA ayah kandungnya yang juga penumpang dalam pesawat nahas tersebut.
Menurut Budiyono, hingga hari ke-51 proses identifikasi, pihaknya telah berhasil mengenali 91 jenazah serta dua potongan tubuh mayat dari total 103 jenazah yang ditemukan. Adapun satu jenazah disisihkan karena berdasarkan hasil identifikasi dipastikan berupa bangkai monyet. "Sisa jenazah yang kami identifikasi tinggal sembilan, terdiri atas lima tubuh yang cukup lengkap dan empat potongan tubuh," kata Budiyono.
MOHAMMAD SYARRAFAH