TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pertemuannya dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad pada April 2014 tak menyinggung persoalan pemilihan kepala negara. Menurut mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu, pertemuan terjadi satu kali dalam suasana nonformal di Apartemen Capital pada April 2014.
"Sama sekali tidak membahas pencalonan presiden atau wakil presiden," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 16 Februari 2015.
Tjahjo menuturkan pertemuan itu dihadiri pula oleh Hasto Kristiyanto dan David, teman dekat Samad yang menginisiasi pertemuan itu. Tjahjo sendiri bertemu dengan David di Surabaya pada Maret 2013.
"David bilang, ‘Kalau ingin bertemu dengan Pak Abraham, bisa lewat saya’," kata Tjahjo. "Akhirnya, disepakati bertemu sebentar sebagai ajang komunikasi yang wajar."
Setelah pertemuan selama 45 menit itu, ujar Tjahjo, dia tak tahu bahwa Hasto dan yang lain bertemu dengan Samad kembali. "Saya posisinya di luar Tim Sebelas, jadi tak punya kewenangan bicara kandidat wapres saat itu," tuturnya.
Tim Sebelas adalah tim yang dibentuk Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan PDI Perjuangan dalam pemilu legislatif dan eksekutif. Tim itu dikoordinasikan oleh Andi Widjajanto, yang kini menjabat Sekretaris Kabinet di pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Tjahjo mengaku tak tahu bila pertemuan itu melanggar SOP KPK. "Yang tahu itu melanggar atau tidak adalah Abraham," katanya. "Saya mau saja diajak bertemu dengan Samad melalui David karena mau membangun komunikasi yang wajar. Lagi pula tak mungkin saya telepon Samad minta bertemu langsung. Jadi, ya, melalui David."
INDRI MAULIDAR