TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah Anies Baswedan berharap pembentukan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan bisa segera menaikkan kualitas kompetensi semua guru dalam mengajar. Selain itu, peningkatan kapasitas kepemimpinan semua kepala sekolah juga akan menjadi garapan utama Direktorat. "Kunci pendidikan ada di guru," kata Anies kepada wartawan di Pendapa Taman Siswa, Yogyakarta, Sabtu sore, 14 Februari 2015.
Namun, menurut Anies, cara mengukur kualitas guru dan kepala sekolah yang ideal semestinya tidak hanya memakai standar ala birokrasi, seperti yang selama ini berlaku. Salah satu caranya ialah menimbang kesan siswa terhadap cara guru mengajar dan situasi pembelajaran di sekolah.
Makanya, Anies mengaku kerap menilai kualitas para guru dengan mengajukan pertanyaan mengenai motivasi mereka dalam mengajar. "Saya biasa bertanya ke para guru, mau jadi guru yang diingat atau yang dilupakan (oleh siswa)," ucap Anies.
Begitu juga untuk mengukur kinerja para kepala sekolah. Anies berpendapat, kualitasnya bisa terlihat dari semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. "Apakah siswa senang saat berangkat sekolah atau justru senang saat pulang sekolah," tuturnya.
Anies menjelaskan bahwa indikator utama keberhasilan kepala sekolah ialah membuat siswanya betah mengikuti pelajaran di kelas. "Tugas kepala sekolah membuat suasana belajar menyenangkan," katanya.
Inspirasi prinsip ini, menurut Anies, sebenarnya telah ditanamkan Ki Hajar Dewantara semenjak mendirikan Perguruan Taman Siswa. Dia menilai Ki Hajar menyematkan nama yang tepat, yakni "Taman", untuk lembaga pendidikan besutannya. "Anak-anak pasti senang kalau diajak ke taman. Jadi, jangan sampai siswa berangkat sekolah tak senang tapi saat pulang malah senang," tuturnya.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM