TEMPO.CO, Bandung - Seluruh sekolah di Kota Bandung yang diminta ikut Ujian Nasional Online menyatakan tak sanggup ikut dengan sejumlah alasan. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana memastikan, tidak ada sekolah yang ikut Ujian Nasional Online 2015. "Kepala sekolahnya belum siap tahun ini karena masalah teknis dan budaya," katanya kepada Tempo, Senin, 16 Februari 2015.
Masalah teknis itu menyangkut masih payahnya jaringan internet ke sekolah-sekolah. Sebelumnya Dinas Pendidikan Jawa Barat menawarkan SMAN 3, 5, Krida Nusantara, serta SMP 2, 5, dan 13, untuk ikut Ujian Nasional Online. "Jaringan Internet masih lup-lep (hilang-muncul)," kata Elih setelah pertemuan dengan kepala sekolah tersebut.
Adapun ketersediaan komputer di laboratorium sekolah yang terbatas jumlahnya, tidak terlalu menjadi kendala. Menurut Elih, komputer bisa dipakai bergantian peserta ujian yang dibagi dari pagi hingga sore.
Faktor lain yang membuat kepala sekolah tidak siap yakni terkait budaya. "Siswa bisa banyak salah jawaban karena meng-klik pilihannya di komputer," kata Elih. Kekhawatiran itu muncul karena siswa belum terbiasa ujian secara online di sekolah. Model itu kini baru dirintis di sejumlah sekolah, mulai dari belajar hingga tes.
Selain siswa, orang tua juga perlu disiapkan mentalnya dalam menghadapi Ujian Nasional Online. "Jangan sampai nanti kalau nilai anaknya rendah jadi menyalahkan teknologi," kata dia. Ia berharap sekolah di Kota Bandung tahun depan sudah siap ikut Ujian Nasional Online.
Siswi kelas XII SMAN 5, Dania Jasmine dan Bella Karina, menyatakan keberatan jika ujian harus dibagi menjadi tiga rombongan. "Yang kebagian waktu terakhir memang bisa lebih punya waktu lama untuk belajar," kata Dania. "Tapi kalau saya begitu, bisa jadi kurang fokus setelah dengar soal ujian seperti apa dari teman-teman yang sudah selesai," ujar Bella.
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan, ada sekitar 500 sekolah di Indonesia yang siap melakukan ujicoba Ujian Nasional Online. Sebagian besar sekolah yang siap yakni Sekolah Menengah Kejuruan.
ANWAR SISWADI