TEMPO.CO, Bogor - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menargetkan peletakan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batang bisa dilakukan bulan depan. Dia mengklaim pembebasan lahan untuk PLTU tinggal 5 persen lagi.
"Begitu bebas semua, akan kami lakukan ground breaking," kata Sofyan seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Senin, 16 Januari 2015. Pembangunan pembangkit, kata Sofyan, saat ini masih sesuai rencana. Bahkan target penyelesaian yang awalnya dipatok tahun 2019 dimajukan setahun menjadi 2018.
Seperti diketahui, pembangunan PLTU berkapasitas 2 x 1.000 megawatt di Batang, Jawa Tengah, beberapa kali tertunda karena masalah pembebasan lahan. Namun pemerintah menjamin pembangunan PLTU Batang sesuai dengan jadwal.
Untuk mengatasi kendala lahan, pemerintah bisa memaksa pemilik lahan dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Lahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Beleid tersebut bisa berlaku dalam dua tahun setelah ada sosialisasi.
Ihwal pembebasan lahan, Sofyan mengatakan akan tetap memperhatikan kepentingan negara dan masyarakat. Dia berharap masyarakat bisa memahami keputusan pemerintah. "Kami yakin bahwa tak ada istilah rugi bagi masyarakat dalam pembebasan lahan," kata Sofyan.
FAIZ NASHRILLAH