Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Merek Dagang, Perajin Batik Trusmi Protes  

image-gnews
Batik Cirebon. TEMPO/Panca Syurkani
Batik Cirebon. TEMPO/Panca Syurkani
Iklan

TEMPO.CO, Cirebon: Perajin batik Trusmi Cirebon keberatan dengan penggunaan nama daerah mereka pada sebuah merek dagang. Sang pemilik pun menganggap keberatan sebagai hal yang biasa.

"Nama Trusmi yang disandang sebagai merek dagang tidak sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2001 tentang merek dagang," kata Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Cirebon Rukadi Suminta.

Menurut Rukadi, kata Trusmi, yang merupakan nama daerah, tidak bisa digunakan untuk merek dagang. Semua perajin dan pengusaha batik di Trusmi pun, menurut Rukadi, tidak ada yang menggunakan nama tersebut sebagai merek dagang perseorangan.

"Kami sudah mengajukan surat ke Pemkab Cirebon," kata Rukadi. Bahkan surat tersebut sudah dilayangkan sebanyak dua kali. Namun persoalan ini tetap tidak mendapat respons dari pemerintah daerah setempat.

Sekretaris Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon Made Casta mengungkapkan jika dari perspektif budaya merek dagang merupakan presentasi dari kultur nama yang disandangnya. "Jika tidak akan terjadi reduksi (pengikisan) budaya," kata Made.

Made melihat jika Pusat Grosir Batik Trusmi belum semua berisi potensi budaya Trusmi. "Hanya 10 persen materi yang ditawarkan di sana (pusat Grosir Batik Trusmi) merupakan presentasi dari Trusmi," kata Made. Ini berarti Pusat Grosir Batik Trusmi belum seratus persen mempresentasikan Trusmi dari perspektif budaya. Padahal sebuah nama, menurut Made merupakan pertanggungjawaban moral bagi pemiliknya untuk mempresentasikan Trusmi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Harian Yayasan Batik Jawa Barat (YPJB), Komarudin Kudiya, pun menyesalkan adanya pusat bisnis yang memakai nama sebuah daerah. "Nama daerah tidak bisa dipatenkan begitu saja menjadi sebuah merek," kata Komar.

Ini sesuai dengan Pasal 5 UU RI Nomor 15 tahun 2001 tentang Merek, yang menyebutkan jika suatu merek tidak bisa didaftarkan bila mengandung sejumlah unsur. Unsur tersebut di antaranya tidak memiliki daya pembeda serta telah menjadi milik umum. "Nama Trusmi telah menjadi milik umum. Sehingga tidak bisa dipatenkan seenaknya," kata Komar.

Seperti diketahui nama Trusmi dikenal sebagai daerah perajin batik di Kabupaten Cirebon. Terdiri dari Desa Trusmi Wetan dan Desa Trusmi Kulon yang terletak di Kecamatan Plered. Oleh pengusaha muda, Ibnu Riyanto, nama Trusmi dijadikan nama tokonya, yaitu Pusat Grosir Batik Trusmi. Pusat Grosir Batik Trusmi pun sempat mendapatkan penghargaan sebagai pengusaha termuda dan toko terluas dari Muri.

Sementara itu Ibnu Riyanto, pemilik Pusat Grosir Batik Trusmi menanggapi santai keberatan para perajin dan pengusaha batik Trusmi. "Wajar saja, makin tinggi pohon makin kencang angin," kata Ibnu. Ibnu pun mengaku tidak khawatir karena semua proses perizinan sudah mereka tempuh.

IVANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

3 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

5 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

22 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

29 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

40 hari lalu

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

46 hari lalu

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

51 hari lalu

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

52 hari lalu

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

52 hari lalu

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.


Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

58 hari lalu

Presiden Jokowi membagi bagikan kaos kepada warga yang menerima bantuan pangan beras cadangan pemerintah di Gudang Bulog Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa 30 Januari 2024. ANTARA/Hery Sidik
Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

Jokowi membeli produk lokal yang dijual para pengusaha UMKM yang mendapat permodalan dari program PNM.