TEMPO.CO, Malang - Jenazah korban Air Asia QZ8501 yang terdiri atas ibu dan anak disemayamkan di Yayasan Gotong Royong Malang, Senin malam, 16 Februari 2015. Kedatangan jenazah Ernawati, 56 tahun, dan Kevin Biantoro, 17 tahun, disambut keluarga, kerabat, dan teman sekolah Kevin.
Kevin merupakan siswa kelas XI SMA Katolik Kolese Santo Yusup, Kota Malang. "Kevin berpamitan ke Singapura membeli iPhone terbaru," kata teman Kevin, Indra Kristanto.
Jenazah Kevin berhasil diidentifikasi setelah 52 hari sejak pesawat Air Asia mengalami kecelakaan. Menurut Indra, Kevin merupakan teman yang menyenangkan, lucu, dan kadang tegas. Dia bersyukur jenazah temannya itu ditemukan.
Indra bersama sejumlah teman seangkatan Kevin membantu mengangkat peti jenazah. Mereka melakukannya sebagai penghormatan terakhir. Doa terus mereka panjatkan sejak kedatangan jenazah.
Rencananya, jenazah akan dimakamkan di kompleks pemakaman Sentong Baru, Lawang, Kabupaten Malang, pada 18 Februari 2015. Jenazah keduanya akan dimakamkan berdampingan dengan Djarot Biantoro, ayah Kevin. Jenazah Djarot dimakamkan lebih dulu pada 27 Januari 2015.
Keluarga juga bersyukur keluarga Djarot ditemukan lengkap. "Kami bersyukur jenazah ditemukan bagaimanapun keadaannya," kata kakak Djarot, Lusiana.
Selain berlibur, kepergian Djarot ke Singapura juga untuk memeriksakan kesehatan matanya. Pengusaha kayu UD Kayu Citra ini rutin berobat mata ke rumah sakit di Singapura setiap tahun.
EKO WIDIANTO