TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi baru merealisasikan 25 persen atau 15 jabatan lurah dari total 56 kelurahan diisi perempuan. Yang terbaru ialah lurah cantik di Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, yang bernama Arie Halimatussadiyyah.
"Siap menjalankan tugas dan meneruskan program lurah sebelumnya," kata Lurah Arie kepada Tempo, Senin, 16 Februari 2015. Dia ditugaskan menjadi lurah sejak Jumat, 13 Februari 2015. Meski belum serah-terima jabatan dengan lurah sebelumnya, perempuan asal Bandung itu sudah turun ke lapangan bersosialisasi dengan warga.
"Responsnya positif dari masyarakat. Saya juga sudah cek titik-titik banjir," ujarnya. Arie mengaku butuh peran masyarakat untuk mendukung program-programnya. "Kerja bersama-sama dengan masyarakat," ucapnya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan Badan Kepegawaian Daerah tengah memantau semua pegawai perempuan yang memiliki potensi menjabat sebagai lurah. "Sekarang sudah mulai kaderisasi. Bagi yang sudah siap dan memenuhi syarat, langsung diangkat menjadi lurah," ujar Rahmat.
Rahmat mengaku menempatkan perempuan menjabat sebagai lurah karena mempunyai naluri keibuan, sehingga diyakini dapat memberikan contoh kepada masyarakat, bahkan bisa mengayomi. Selain itu, lurah perempuan diyakini mampu menghadapi persoalan yang memicu konflik sosial, pengambilan kebijakan, dan siap bertanggung jawab dengan kebijakan yang dikeluarkan. "Pendekatan terhadap masyarakat sangat bagus," ucapnya.
Sebelumnya, Rahmat menuturkan 56 lurah di wilayahnya dijabat mayoritas laki-laki. Sayangnya, para lurah itu dianggap kurang disiplin. Bahkan kerap tak ada di kantor ketika banyak warga yang ingin mendapatkan pelayanan. Karena itu, dia berharap lurah perempuan bisa lebih baik dalam melayani masyarakat. "Ini terobosan baru," ujar Rahmat.
ADI WARSONO