TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo direncanakan bakal blusukan ke tiga tempat pada Rabu, 18 Februari. Pertama, Jokowi akan ke sodetan di kali Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur.
Di sana, Jokowi akan menerima laporan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.
Dalam agenda itu, Jokosi secara simbolik bakal menekan sirine untuk dimulainya pengeboran terowongan sodetan.
Selanjutnya, Jokowi akan meninjau pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Dan terakhir, dalam proyek yang sama di sepanjang aliran Kali Ciliwung, Jokowi ke Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Senin dinihari 9 Februari menyebabkan genangan di sejumlah titik, termasuk di kompleks istana.
Beberapa pintu masuk ke Istana Merdeka tergenang air. Di depan halaman Istana atau Jalan Medan Merdeka Utara sekitar pukul 13.00 WIB, air menggenang hingga setinggi lutut orang dewasa atau hampir setengah meter.
Begitu pula di pintu masuk kawasan Istana melalui Jalan Veteran, Jakarta Pusat, lewat kantor Kementerian Sekretaris Negara.
Sejumlah sepeda motor mogok saat nekat memaksa menerjang air. Hanya bus Transjakarta yang berani melalui jalanan penuh genangan air itu.
Istana pun membuka pagar untuk masuk dan keluar kendaraan melalui Jalan Veteran. Pada hari-hari biasa, pagar ini biasanya ditutup. "Itu yang bisa diakses saat ini," tutur anggota Pasukan Pengamanan Presiden yang enggan disebut namanya di kawasan Kementerian Sekretariat Negara, Senin, 9 Februari 2015.
Tidak hanya di kawasan luar, halaman dalam Istana juga didera banjir. Berdasarkan pantauan Tempo, Wisma Negara tergenang air hingga setinggi mata kaki orang dewasa.
Ada sekitar tujuh orang yang berupaya mengalirkan air ke luar Wisma. Di taman juga tampak ada beberapa genangan air.
Sehari sebelumnya, hujan lebat menciptakan kolam raksasa di sejumlah kawasan Ibu Kota, seperti Jalan Medan Merdeka Barat dan dekat Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara. Tinggi genangan air mencapai 30 sentimeter.
Sebelumnya, banjir besar melanda Jakarta pada pertengahan Februari 2013 akibat jebolnya Tanggul Latuharhary di Jakarta Pusat. Istana turut merasakan limpahan air dari Sungai Ciliwung itu.
Air menggenang hingga setinggi lutut orang dewasa dan merendam Istana Presiden. Saat itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memantau banjir di Istana sambil menggulung celana bersama Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.
Sebelum banjir menggenangi Istana, empat mesin pompa air disiapkan di halaman Istana, tapi mesin pompa itu tak sanggup menghalau air.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | ALI HIDAYAT