TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro tak berani menargetkan rampungnya proyek rel kereta Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saat ini KAI masih menghadapi alotnya pembebasan lahan buat proyek tersebut.
"Ini kan persoalan lahan. Saya agak khawatir kalau bilang target," kata Edi di Jakarta Railway Center, Jakarta, kemarin sore, Selasa, 17 Februari 2015. Namun Edi tak sepakat persoalan pembebasan lahan itu disebut kendala. KAI, kata Edi, hanya mengikuti prosedur ganti rugi tanah buat masyarakat.
"Kalau rel kereta api itu prinsipnya tanah. Konstruksi itu cepat," kata Edi. Namun Edi berharap pembebasan tanah buat rel yang menghubungkan Stasiun Pasoso dengan Pelabuhan Tanjung Priok tersebut bisa kelar tahun ini.
Pada Juli tahun lalu, KAI mengambil alih proyek rel kereta barang Stasiun Pasoso-Tanjung Priok dari Kementerian Perhubungan. Pengambilalihan itu disebut untuk mempercepat pengerjaannya.
Namun KAI belum berhasil membebaskan lahan buat pembangunan rel kereta barang tersebut. Dari total lahan yang harus dibebaskan seluas 6.151 di Kelurahan Koja, Jakarta Utara, baru 4.554 meter persegi lahan (27 kepala keluarga) yang sudah dibebaskan. Sisanya 1.597 meter persegi (9 kepala keluarga) belum dibebaskan.
KHAIRUL ANAM