TEMPO.CO, Jombang - Sedikitnya sebelas desa di dua kecamatan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terendam banjir besar, Jumat, 20 Februari 2015. Banjir ini berasal dari luapan sungai yang berhulu di Pegunungan Anjasmara.
"Yang paling parah di Kecamatan Mojoagung. Ketinggiannya lebih dari 2 meter," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang Nur Huda ketika ditemui di lokasi banjir terparah itu, Jumat, 20 Februari 2015.
Nur mengatakan sejumlah desa di Mojoagung yang dilanda banjir antara lain Mojoagung, Kedunglumpang, Janti, Mancilan, Betek, Kauman, Kademangan, dan Gambiran. Sedangkan desa di Kecamatan Mojowarno yang dilanda banjir antara lain Selorejo, Grobogan, dan Japanan. "Kami sudah mengevakuasi warga yang lanjut usia, sakit, serta perempuan dan balita." katanya.
Kebanyakan desa yang dilanda banjir berada di wilayah bantaran sungai. Tanggul yang biasanya mampu menahan tambahan debit sungai yang datang dari hulu kali ini tak berdaya. "Ada yang terendam sampai lebih dari 2 meter," kata Hadi, warga setempat.
Di Mojoagung, banjir melumpuhkan hampir seluruh fasilitas publik di kecamatan itu. Di antaranya SD Negeri Gambiran I dan SD Negeri Gambiran II, yang terendam banjir hingga 1 meter. "Dalam 12 tahun terakhir, sekarang yang paling parah. Sebelumnya enggak sampai setinggi ini airnya," kata salah satu guru SD Negeri Gambiran I.
Tak hanya sekolah, kantor pos di Kecamatan Mojoagung juga terendam banjir. Bahkan ketinggian air di kantor pos ini sampai 1,5 meter. Beruntung, "Peralatan elektronik dan barang-barang berharga sudah dievakuasi," kata Kepala Kantor Pos Cabang Jombang Hari Sumaryono.
Markas Kepolisian Sektor Mojoagung juga terendam banjir setinggi 1 meter. Pelayanan di sana untuk sementara dipindah ke lokasi lain. Adapun para tahanannya dititipkan ke markas kepolisian resor setempat.
ISHOMUDDIN