TEMPO.CO, Palangkaraya – Jalan yang menghubungkan Palangkaraya, Kalimantan Tengah, ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terancam putus karena meluapnya Sungai Kahayan. Saat ini, untuk melalui jalur itu, kendaraan roda dua terpaksa menggunakan perahu penyeberangan milik masyarakat, sementara kendaraan roda empat masih bisa menerjang banjir.
Kepala Polres Kabupaten Pulang Pisau Ajun Komisaris Besar Budi Satria Nasution mengatakan telah menyiapkan 40 personel kepolisian dari Polres Pulang Pisau untuk mengamankan lalu lintas di lokasi banjir tersebut. ”Luapan Sungai Kahayan merendam Jalan Trans Kalimantan di Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, sejak Rabu,” ujar Budi Satria saat mendampingi Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Achmad Diran meninjau banjir di Jalan Trans Kalimantan wilayah tengah, Jumat, 20 Februari 2015.
Saat ini, Budi menjelaskan, ketinggian air mencapai 60 sentimeter dengan badan jalan yang tergenang sepanjang hampir 200 meter. Menurut dia, banjir terjadi tepat di depan jembatan layang di Desa Tumbang Nusa dari arah Palangkaraya ke Banjarmasin. ”Saat ini pengguna jalan, terutama kendaraan roda dua, harus menggunakan feri penyeberangan untuk melintasi daerah yang tergenang,” ujarnya.
Adapun Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Tengah Leonard Samuel Ampung mengatakan banjir yang terjadi di Jalan Trans Kalimantan wilayah selatan—yang menghubungkan Palangkaraya dengan Banjarmasin—adalah imbas dari surutnya banjir yang terjadi di Jalan Trans Kalimantan wilayah tengah—yang menghubungkan Palangkaraya dengan beberapa kabupaten di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito. Soalnya, kata dia, ”Kedua Jalan Trans Kalimantan, baik wilayah tengah maupun selatan, merupakan satu aliran Sungai Kahayan.”
Dengan demikian, menurut dia, ketika air surut di hulu di Jalan Trans Kalimantan wilayah tengah, luapan air turun ke wilayah hilir, yaitu di Jalan Trans Kalimantan wilayah selatan. Kondisi inilah yang mengakibatkan banjir. Sebagai langkah antisipasi, Leonard mengatakan, segera dibangun pile slab atau jalan layang sepanjang 500 meter. ”Caranya, menyambung jalan layang telah dibangun sebelumnya, yang panjangnya mencapai 10 kilometer,” ujar Leonard.
Pantauan di lapangan, saat ini banjir yang terjadi di Jalan Trans Kalimantan wilayah tengah mulai surut. Daerah yang tergenang tinggal tiga titik dengan ketinggian air mencapai 10-30 sentimeter. Kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, sudah bisa melalui ruas jalan yang tergenang air.
KARANA W.W.