TEMPO.CO, Tangerang - Siti Hajar, 55 tahun, tak kuasa lagi menahan lelah. Dengan wajah pucat, ia terhuyung di tengah ratusan penumpang pesawat Lion Air yang mengantre di loket pengembalian uang (refund) tiket.
Beruntung, seorang polisi yang berjaga berhasil menyangga tubuh wanita setengah baya itu dan membawanya keluar dari kerumunan. "Saya capek, kepala saya pusing," kata Siti sambil menangis dan duduk di pinggir jendela Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jumat, 20 Februari 2015.
Siti Hajar mengaku sudah tiga jam menunggu untuk diterbangkan ke Solo menggunakan pesawat Lion Air JT O58. "Tapi sudah berjam-jam menunggu di Terminal 1, tempat boarding pass-nya tutup, tidak ada petugas Lion Air di sana," katanya.
Siti mengatakan baru saja menjalani operasi jantung di Singapura dan hendak pulang ke Solo menggunakan Lion Air. Siti mengikuti saja ratusan penumpang Lion Air yang menuju Terminal 3. "Saya sudah tak tahan. Kalau lihat keramaian seperti ini, jantung saya kumat lagi," katanya.
Efendi, 38 tahun, penumpang Lion Air lain yang hendak ke Jambi, juga mengeluhkan minimnya informasi yang diterimanya. "Bagaimana kami mau mendapatkan informasi yang akurat kalau petugas Lion Air nya tidak ada di tempat? Semua kabur," katanya dengan nada marah.
Nanda Ujang, 28 tahun, penumpang pesawat Lion Air tujuan Padang, juga kebingungan. "Berjam-jam menunggu, tak satu pun petugas yang memberikan informasi di loket. Hanya ada tulisan 'Untuk refund tiket silakan ke Gajah Mada'," katanya.
Hingga Jumat siang ini, ratusan penumpang Lion Air di Terminal 1 A dan B Bandara Soekarno-Hatta masih mengantre di depan loket refund tiket yang disediakan PT Angkasa Pura II di Terminal 3.
JONIANSYAH