TEMPO.CO, Sidoarjo - Enam penerbangan pesawat Lion Air dari Bandar Udara Juanda Surabaya, Sidoarjo, terkena dampak penundaan jadwal penerbangan maskapai tersebut di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Enam penerbangan itu terdiri atas dua penerbangan Surabaya-Jakarta serta satu penerbangan Surabaya-Denpasar, Surabaya-Balikpapan, Surabaya-Banjarmasin, dan Surabaya-Batam.
"Penundaan enam penerbangan itu hanya 1-3 jam," kata General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Trikora Harjo di Terminal 1 Bandara, Jumat, 20 Februari 2015.
Menurut Trikora, meski enam penerbangan itu tertunda, situasi di Bandara Juanda masih kondusif. Pasalnya, para penumpang penerbangan itu langsung dialihkan ke pesawat lain, sehingga tidak terdapat tumpukan penumpang di Bandara. "Kami alihkan ke maskapai Sriwijaya atau Garuda," katanya.
Selain itu, manajemen Bandara selalu memperbarui data dan terjun langsung ke lapangan, sehingga bila ada penumpang Lion yang penerbangannya tertunda bisa langsung ditangani dengan dialihkan ke maskapai lain. "Alhamdulillah, upaya ini berhasil, sehingga tidak ada penumpang yang membeludak di Juanda," kata Trikora.
Trikora berharap kejadian di Bandara Soekarno-Hatta tidak terjadi di Juanda, karena pihaknya telah mengalihkan penumpang ke maskapai lain. Dengan begitu, para penumpang bisa tetap terbang sesuai dengan tujuan masing-masing. "Kami usahakan tidak seperti di Cengkareng," ujarnya.
Slamet, salah satu penumpang Lion Air dari Soekarno-Hatta yang baru tiba di Juanda, menyatakan kecewa atas penundaan yang dilakukan maskapai tersebut. Sebab, para penumpang merasa ditelantarkan saat menunggu kejelasan jadwal penerbangan di Soekarno-Hatta. "Yang jelas, kami para penumpang sangat kecewa terhadap Lion Air karena kami merasa ditelantarkan," katanya dengan suara tinggi.
MOHAMMAD SYARRAFAH