TEMPO.CO, Sidoarjo - Ratusan penumpang pesawat Lion Air yang baru tiba di Bandara International Juanda, Sidoarjo, langsung menuju loket check in maskapai tersebut, Jumat, 20 Februari 2015. Mereka mengantre untuk mengambil uang kompensasi akibat delay berjam-jam di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sejak Kamis, 19 Februari 2015.
Indra, penumpang, mengaku sangat kecewa dengan Lion Air yang membiarkan penumpang telantar. Menurut dia, banyak kerugian yang dia tanggung gara-gara keterlambatan terbang itu. "Saya rugi tenaga, waktu, dan biaya akibat delay ini. Pekerjaan saya terbengkalai," tuturnya.
Seharusnya, ucap dia, Kamis kemarin dia sudah terbang ke Surabaya. Namun, karena delay, dia baru hari ini tiba. "Padahal agenda saya sudah tersusun rapi sampai selesai. Namun sekarang jadi amburadul," katanya.
Menurut Indra, meski dirinya mendapatkan kompensasi Rp 300-800 ribu, itu tidak sebanding dengan kerugian akibat berantakannya jadwal-jadwal yang telah disusun rapi. "Kabarnya tiap penumpang dapat kompensasi Rp 300-800 ribu, tapi itu belum seberapa dibanding amburadulnya agenda pekerjaan saya," ujarnya.
Penumpang lain, Nina, mengaku ikut kecewa terhadap Lion Air yang dinilainya kurang bertanggung jawab pada para penumpang ketika menunggu di Cengkareng. "Yang paling menyebalkan itu saat kami menunggu di Cengkareng, mereka kurang bertanggung jawab," tuturnya.
Dari pantauan Tempo, para penumpang tampak kelelahan saat tiba di Terminal I Bandara Juanda. Mereka berjalan gontai sambil menyeret kopor pakaian. Apalagi mereka masih harus menunggu giliran mengambil kompensasi.
MOHAMMAD SYARRAFAH