TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengumumkan keputusannya menunda kickoff Liga Super Indonesia (LSI atau ISL) 2015 dua pekan, jadwal kompetisi tertinggi sepak bola nasional itu kini tak ada kepastian. Sebab, apabila dalam waktu yang diberikan itu PT Liga Indonesia dan klub-klub tidak memenuhi persyaratan, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tetap tidak akan mengeluarkan rekomendasinya.
"Kalau tidak bisa melengkapi dalam dua minggu, kami tentukan selanjutnya. Kami tidak tahu apakah mereka akan menyerahkan atau tidak," kata Ketua BOPI Noor Aman saat dihubungi, Kamis, 19 Februari 2015.
Noor Aman menuturkan data yang diminta BOPI sebenarnya bukan data yang harus dicari. Sebab, data itu seharusnya sudah mereka miliki. Apalagi PT Liga Indonesia sendiri juga telah melakukan verifikasi sebelumnya. "Menurut saya, tidak ada alasan mereka tidak mampu," ujarnya.
Waktu dua minggu yang diberikan kepada PT Liga dan klub-klub, menurut pimpinan BOPI tersebut, sudah cukup longgar. Sebab, PT Liga Indonesia sudah bertahun-tahun mengelola kompetisi, dan klub-klub juga sudah bertahun-tahun mengikuti kompetisi. Apalagi BOPI sudah meminta data itu sejak April 2014.
Menpora memberikan kewenangan kepada BOPI untuk mengambil langkah selanjutnya apabila PT Liga dan klub-klub tidak memenuhi kelengkapan itu dalam waktu dua pekan. "Saya persilakan kepada BOPI untuk mendalami kira-kira selama dua minggu itu administrasi apa saja yang sudah lengkap maupun yang tidak lengkap," kata Imam Nahrawi di kantornya, Rabu, 18 Februari 2018.
Selama dua pekan itu, Menpora ingin melihat respons dari Direktorat Jenderal Pajak, Markas Besar Kepolisian RI, dan pihak terkait lainnya. Sebab, keputusan yang diambil Menpora tidak berdiri sendiri, tetapi terkait dengan banyak lembaga. "Untuk langkah-langkah selanjutnya, silakan BOPI untuk sekali lagi memberi keputusan," ucap Imam Nahrawi.
Setelah pengumuman penundaan kompetisi ISL disampaikan oleh Menpora, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono menyatakan pihaknya belum bisa memastikan kapan kompetisi itu mulai bergulir. "Keputusannya kami hormati. Karena itu, saya belum bisa berspekulasi tentang hal-hal yang akan kami lakukan ke depan, kaitannya dengan hal-hal yang diminta, dua minggu tidak mudah langsung tereksekusi," ujarnya di kantor PSSI, Rabu petang.
Joko menangkap bahwa penundaan dua pekan bukan berarti LSI akan digulirkan tepat dua pekan dari pengumuman Menpora. "Keputusan itu kami tangkap secepat-cepatnya dua minggu karena bisa saja lebih dari itu. Sebab, ada syarat yang harus dipenuhi dalam tenggat waktu tersebut," katanya.
Keputusan Menpora, menurut Joko, memberikan dampak besar bagi Liga, klub, dan semua partner yang terlibat dalam kompetisi. Dengan demikian, PT Liga harus berhati-hati dalam menyikapinya karena persoalan itu serius. Dengan penundaan dua pekan, jadwal kompetisi yang telah disusun tidak lagi ideal.
"Jadi, secara teknis, mengesampingkan persyaratan dipenuhi atau tidak. Secara teknis, kami pastikan kickoff dua minggu ke depan tidak mungkin," katanya. "Penundaan dua minggu sama dengan penundaan selama dua bulan."
Apabila kickoff ISL 2015 digelar dua minggu dari sekarang, Joko menambahkan, kompetisi itu sebenarnya hanya efektif bermain satu atau dua pertandingan. Sebab, dia melanjutkan, kompetisi itu harus berhenti sementara karena para pemain tim nasional harus menjalani training camp untuk persiapan pra-Olimpiade.
RINA WIDIASTUTI