TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir bandang telah menerjang empat desa di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Banjir terjadi kemarin sekitar pukul 21.00 waktu setempat. “Banjir dipicu hujan lebat yang terjadi dalam tiga hari terakhir,” ujar Sutopo melalui keterangan tertulis, Sabtu, 21 Februari 2015.
Menurut Sutopo, banjir bandang memaksa 1.634 keluarga mengungsi. Pengungsi paling banyak berasal dari Desa Labuan Jambu dan Desa Batu Lanteh yakni sebanyak 500 keluarga.
Sedangkan pengungsi dua desa lain, yaitu Labyan Pidang, sebanyak 150 keluarga, dan Desa Banda 387 keluarga.
Sutopo mengatakan, hingga saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah NTB terus melakukan pendataan kerugian materiil akibat banjir ini.
Sejauh ini baru terdeteksi 12 rumah rusak dan 3 sekolah dasar terendam. Banjir juga menyebabkan tanggul Sungai Labuan Jambu jebol sepanjang 40 meter dan ratusan hektare sawah terendam.
“Listrik masih padam akibat satu tiang listrik roboh,” ujar Sutopo.
Saat ini, menurut Sutopo, BPBD Kabupaten Sumbawa telah berada di lokasi banjir dan melakukan upaya evakuasi serta pembagian logistik.
Tim reaksi cepat juga terus membersihkan jalan kabupaten dan jalan lingkar yang rusak dan dipenuhi gelondongan kayu.
IRA GUSLINA SUFA