TEMPO.CO, Banyuwangi -- PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ketapang dan Gilimanuk, membuka kembali penyeberangan di Selat Bali, Sabtu 21 Februari 2015. Sebelumnya, pelabuhan sempat ditutup selama satu jam 14 menit karena angin kencang.
Manajer Operasional PT ASDP Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Saharuddin Koto, mengatakan, pelabuhan ditutup pada pukul 15.06 WIB dan dibuka kembali pukul 16.20 WIB. "Angin sudah normal kembali," kata Saharuddin, Sabtu 21 Februari 2015.
Pelabuhan Ketapang ditutup karena kecepatan angin di Selat Bali sore tadi mencapai 30-35 knot. Padahal kecepatan angin yang aman untuk pelayaran adalah di bawah 10 knot. Angin kencang tersebut, kata Saharuddin, sangat membahayakan pelayaran. Sebab, arus laut pun ikut membesar, sehingga kapal akan mudah terseret. Angin kencang juga membuat kapal yang masuk-keluar dermaga rawan bertabrakan.
Selain itu, angin kencang yang melanda Banyuwangi, Sabtu sore, juga menyebabkan sejumlah pohon pinggir jalan tumbang. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Eka Muharram, mencatat, ada 7 pohon besar di Kecamatan Banyuwangi, tumbang dan mengganggu fasilitas umum.
Eka berujar, pohon besar yang tumbang menyebabkan beberapa jaringan listrik mati. "Sejumlah kawasan mengalami mati listrik," kata dia.
Saat ini BPBD masih mencatat dampak angin kencang di kecamatan lain. Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan korban jiwa.
IKA NINGTYAS