TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Kesehatan DPR melakukan kunjungan ke lokasi pabrik PT Kalbe Farma terkait dengan kasus meninggalnya dua pasien di Rumah Sakit Siloam Tangerang setelah diberi obat bius dari perusahaan obat itu.
"Kunjungan ini berkaitan dengan panja pengawasan yang baru kami bentuk," kata Wakil Ketua Komisi Kesehatan Pius Lustrilanang saat dihubungi, Jumat, 20 Februari 2015.
Bersama para anggota Komisi Kesehatan lain, Pius mendapat penjelasan tentang proses pembuatan obat, cara pengemasan obat, khususnya obat bius yang diduga bermasalah. Pius diperlihatkan ampul obat bius (Buvanest Spinal) dan obat untuk mengatasi perdarahan (Asam Tranexamat) yang sama persis. "Labelnya saja yang berbeda," kata Pius.
Selain mirip, kata Pius, kedua obat itu juga ada di dalam ruang operasi. "Jadi kami masih mencari tahu apakah kesalahan ada di ruang operasi atau di pabriknya," kata Pius.
Saat kunjungan itu, politikus Partai Gerindra ini juga sudah melihat bahwa mesin di sektor enam yang memproduksi asam Tranexamat dan Buvanest Spinal disegel oleh Badan Pengendalian Obat dan Makanan. "Mesin itu saat ini tidak digunakan."
Pius menilai prosedur produksi obat itu sudah benar. Namun obat yang dipermasalahkan dalam kasus yang terjadi di Rumah Sakit Siloam itu diproduksi beberapa bulan lalu. "Kita tidak tahu cara produksi dulu benar atau tidak."
Kunjungannya itu diharapkan bisa memberikan pemahaman lebih kepada para anggota DPR tentang kasus yang mengakibatkan kematian dua pasien itu. Walau sedang mencari titik kesalahan kasus ini, Pius mengatakan pihaknya masih belum bisa memberikan kesimpulan. "Kami tidak tahu apa obatnya tertukar di pabrik atau tertukar di ruang operasi. Kedua kemungkinan bisa terjadi."
DPR sudah membentuk panja berkaitan dengan kasus ini. DPR, kata Pius, berjanji mencari tahu lebih dalam mengenai masalah ini.
Sebelumnya, kasus obat suntik produksi PT Kalbe Farma bermula dari meninggalnya dua pasien Rumah Sakit Siloam Tangerang pada Jumat pekan lalu. Keduanya tewas setelah disuntik obat bius Buvanest Spinal. Belakangan diketahui bahwa obat itu bukan Buvanest, melainkan obat dengan kandungan asam Tranexamat.
Selain berkunjung ke pabrik pembuatan PT Kalbe Farma, Komisi Kesehatan juga mendatangi RS Siloam Tangerang pada hari ini.
MITRA TARIGAN