TEMPO.CO, Yogyakarta - Kelompok sadar wisata Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, menggelar festival durian khas Patuk yang bakal diadakan sepanjang hari pada Ahad mendatang di lokasi taman wisata yang dirintis warga Ngasemayu bernama Gogor Park. “Festival ini akan melibatkan 50 kelompok petani durian khas Patuk,” ujar Ketua Gogor Park yang juga Ketua Panitia Festival Durian Patuk, Subarno, pada Jumat, 20 Februari 2015.
Durian lokal ini menjadi alat pemasaran utama desa wisata karena lumbung buah itu tersebar di kawasan dataran tinggi tersebut. “Seharusnya sentra durian yang tersebar di kawasan Patuk ini bisa menjadi daya tarik wisata kuliner,” ucapnya. Selain di Dusun Ngasemayu, pohon durian pun tumbuh subur di beberapa dusun, seperti Trosari, Patuk, dan Gunung Manuk.
Baca Juga:
Subarno menuturkan sejumlah durian lokal yang dibudidayakan petani Patuk tak kalah kualitasnya dengan yang lebih terkenal duluan, seperti durian menoreh asal Kulon Progo. Khususnya durian Kencono Rukmi yang sudah mendapat sertifikasi dari Kementerian Pertanian pada 2013.
Kencono Rukmi yang berwarna khas oranye atau kuning tua ini berukuran relatif besar dengan rasa yang tak terlalu manis karena kadar gula dan kolesterolnya sedikit. Selain Patuk, Kencono Rukmi juga banyak dikembangkan di Kecamatan Nglipar. “Untuk festival kali ini, Kencono Rukmi yang rencananya akan dilombakan, tapi tidak menutup kemungkinan jika ada jenis lain yang menarik dan mau ikut,” kata Subarno.
Dalam festival durian itu, tidak dibatasi jumlah durian yang akan dibawa petani dalam lomba, sembari mengenalkan obyek wisata alam Gogor Park. “Khususnya wisata air terjun di Ngasemayu yang masih alami,” tuturnya.
Asisten Perekonomian Pembangunan Gunungkidul, Supriyadi, mengatakan varietas durian khas Gunungkidul ini, khususnya Kencono Rukmi, memang tengah dikembangkan besar-besaran melalui sentra pengembangan durian yang ditunjuk. Untuk saat ini, Gunungkidul telah membidik kolasi di Nglipar dengan lahan seluas 120 hektare sebagai pusat budi daya.
Supriyadi menuturkan Kencono Rukmi merupakan varietas yang membidik kalangan pencinta durian yang khawatir bahaya kolesterol. Sebab, dalam varietas durian khas Gunungkidul itu, terkandung kadar kolesterol dan gula yang rendah serta kadar alkohol lebih sedikit, dengan konsekuensi rasa tidak terlalu manis.
PRIBADI WICAKSONO