TEMPO.CO, Sumbawa - Korban banjir bandang yang menerjang lima desa di Kecamatan Serano, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada Jumat malam, 20 Februari 2015, kini amat membutuhkan pasokan makanan, pakaian, dan selimut. Pasalnya, persediaan logistik yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat saat ini sudah habis.
"Kebutuhan yang diperlukan para korban adalahan bantuan makanan siap saji, pakaian, selimut, minyak goreng, susu, obat-obatan, dan lainnya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu malam, 21 Februari 2015.
Menurut Sutopo, walaupun banjir sudah mulai surut, ketinggian banjir di lima desa di Kecamatan Serano, Kabupaten Sumbawa, NTB, masih mencapai 70 sentimeter. "Korban memerlukan bantuan mendesak," kata Sutopo.
BPBD Kabupaten Sumbawa bersama TNI, Polri, PMI, Sarda, Tagana, relawan, dan masyarakat sudah turun ke lapangan melakukan evakuasi, pendataan, dan pembagian logistik. Menurut Sutopo, BPBD sudah memberikan bantuan berupa pemberian air bersih sebanyak 2 tangki, 400 dus air mineral, 400 dus mi instan, dan 5 ribu nasi bungkus.
Menurut Sutopo, banjir bandang ini menimbulkan kerugian materiil yang dialami penduduk. Banjir ini bermula dari hujan deras pada Jumat malam, 20 Februari 2015, dan air kiriman dari hulu. "Rumah penduduk dan tempat ibadah maupun sawah dan jalanan rusak," kata Sutopo.
Berdasarkan catatan BNPB, sebanyak 1.170 kepala keluarga menjadi terdampak banjir bandang di desa-desa Labuan Jambu, Labuan Pidang, Banda, Batu Lanteh, dan Labi Bontang. Kerusakan akibat banjir di masing-masing desa, di Labuan Jambu: 460 unit rumah terendam, 6 unit rumah hanyut, 49 sapi hanyut, 35 hektare lahan padi terendam, 15 hektare jagung terendam, 4 unit speed boat hanyut, serta 2 unit perahu hanyut.
Sedangkan di Labuan Pidang: 6 rumah hanyut, 150 rumah terendam, 14 ekor sapi dan kerbau hanyut, 15 hektare lahan padi terendam, 10 hektare lahan jagung terendam, dan 2 unit speed boat hanyut.
Kerusakan di desa Banda: 2 rumah hanyut, 400 rumah terendam, 28 ekor sapi hanyut, 30 hektare padi dan 2 hektare jagung terendam, pagar sekolah dan kantor desa rusak. Di Desa Batu Lanteh: 5 rumah hanyut, 150 rumah terendam, 3 ekor sapi hanyut, 25 lahan padi terendam. Di Desa Labi Bontang: 10 rumah terendam, 10 ekor sapi hanyut, 20 ton garam hanyut, dan satu pabrik garam rusak sedang.
SUPRIYANTHO KHAFID