Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Festival Durian Gunungkidul Dipadati Ribuan Orang

image-gnews
Sejumlah varietas durian lokal Gunung Kidul, dan varietas nasional diikutsertakan dalam festival durian di taman wisata Gogor Park, Dusun Ngasemayu, Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta, 22 Februari 2015. TEMPO/Pribadi Wicaksono.
Sejumlah varietas durian lokal Gunung Kidul, dan varietas nasional diikutsertakan dalam festival durian di taman wisata Gogor Park, Dusun Ngasemayu, Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta, 22 Februari 2015. TEMPO/Pribadi Wicaksono.
Iklan

TEMPO.COYogyakarta - Ribuan orang berjalan berjejal memadati jalan beton setapak selebar 1,5 meter di Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak Ahad pagi, 22 Februari 2015. Mereka menghadiri Festival Durian.

“Acara tetap ramai, meskipun bukan musim yang baik, karena banyak pohon durian yang gagal panen akibat angin kencang dan hujan deras,” ujar Ketua Panitia Festival Durian Subarno.

Warga yang kebanyakan wisatawan luar daerah juga turis mancanegara itu menuju bukit dusun yang berjarak sekitar hampir 1 kilometer dari Jalan Wonosari-Yogyakarta Kilometer 19 tersebut. Sepanjang jalan setapak itu, petani mondar-mandir mendorong gerobak penuh durian.

Adapun di tengah tegalan yang dirimbuni pohon akasia muda di kaki bukit, puluhan durian berjajar tegak di atas keranjang, menggoda mata.

Pagi itu, kelompok sadar wisata Dusun Ngasemayu, Gembili, menggelar Festival Durian dengan lokasi tepat di sentra wahana ekowisata Gogor Park. Obyek Gogor Park merupakan wahana alam di atas perbukitan yang tengah dirintis warga sebagai destinasi wisata baru minat khusus, dengan andalan lumbung durian khas Gunungkidul.

Festival Durian yang digelar kali kedua ini menjadi terobosan dalam promosi mengenalkan cara menikmati buah durian sambil menikmati semilir angin dan pemandangan alam dari atas perbukitan.

Seorang petani durian asal Kecamatan Nglipar yang juga pengurus kelompok petani Sumber Rejeki, Sugeng Priyanto, 52 tahun, mengakui bahwa serangan cuaca lebih berat dibanding serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Durian jadi cepat jatuhnya dan tak bisa matang sempurna,” kata Sugeng. Menurut Sugeng, buruknya cuaca musim ini yang sering disertai angin kencang membuat satu pohon durian hanya bisa maksimal berbuah 30 buah.

“Musim lalu, satu pohon bisa 80 buah,” ucap pemilik 60 pohon durian di pekarangannya itu. Meskipun harga jual tak ikut anjlok dan kualitas terjaga, dari sisi pendapatan, petani rugi karena jumlah panen hanya sedikit.

Buruknya cuaca disinyalir ikut mempengaruhi jumlah peserta festival kali ini, yang merosot dibanding tahun lalu. Pantauan Tempo, hingga lelang durian sebagai rangkaian pertama acara festival itu dimulai sekitar pukul 09.30 WIB, jumlah peserta terdaftar hanya 20 kelompok atau turun dari tahun lalu yang mencapai 50 kelompok.

Akibat festival itu, jalan arah Wonosari-Yogya sempat mengalami macet panjang hampir 2 kilometer yang terpantau dari Kilometer 17 hingga 19.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

5 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

16 jam lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

19 jam lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

19 jam lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

1 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

2 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

2 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

3 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.