TEMPO.CO, Malang - Puluhan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengadakan aksi pengumpulan uang koin untuk diberikan kepada pemerintah Australia. PMII menggelar aksinya di pertigaan depan Pasar Gondanglegi, Kabupaten Malang, Senin, 23 Februari 2015.
Aksi itu digelar untuk merespons pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit bantuan negaranya untuk korban tsunami Aceh agar pemerintah Indonesia tidak mengeksekusi mati dua bandar narkotik asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
“Pernyataan PM Abbott itu sungguh tidak pantas diucapkan, dan kami anggap telah melecehkan kedaulatan bangsa dan merendahkan martabat rakyat Indonesia,” kata Aminullah, koordinator aksi.
Mereka meminta Presiden Joko Widodo bersikap tegas menolak permintaan Tony Abbott dengan tetap mengeksekusi mati dua gembong narkotik itu. Mereka pun meminta kepada pemerintah, warga Aceh, dan rakyat Indonesia untuk mengembalikan dana bantuan dari Australia langsung ke Tony Abbott.
“Tony harus meminta maaf kepada rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Aceh,” ujar Aminullah.
Menurut Aminullah, penggalangan uang koin tidak akan dilakukan di jalanan lagi. Mereka sudah membuka pos koordinasi pengumpulan koin di depan kantor Komisariat PMII Institut Agama Islam Al-Qalam, Gondanglegi. Rencananya, pos dibuka selama sebulan.
Uang yang terkumpul akan dikirim ke pemerintah pusat untuk dikembalikan ke pemerintah Australia. Hingga berita ini ditulis, PMII sudah mengumpulkan uang sekitar Rp 300 ribu.
Pada 18 Februari 2015, Abbott meminta Indonesia tidak melupakan sumbangan yang diberikan rakyat Australia dalam jumlah sangat besar saat tsunami menerjang sejumlah wilayah di Indonesia pada 2004.
Kemurahan hati rakyat Australia itu diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk menyelamatkan nyawa dua warga Australia yang sedang menunggu pelaksanaan eksekusi mati oleh aparat penegak hukum Indonesia.
"Mari untuk tidak melupakan beberapa tahun lalu, ketika Indonesia dihantam badai tsunami, Australia mengirimkan bantuan senilai miliaran dolar," kata Tony Abbott, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, 18 Februari 2015.
ABDI PURMONO