TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Badrodin Haiti adalah sosok yang pintar. Badrodin juga dinilai memenuhi standar menjadi Kapolri.
"Sebenarnya yang sudah kami setujui Budi Gunawan. Kami belum tahu bakal mengiyakan Badrodin atau tidak," kata dia saat dihubungi Tempo, Ahad, 22 Februari 2015.
Pekan lalu, Presiden Joko Widodo membatalkan pelantikan Kapolri terpilih Komjen Budi Gunawan dan menunjuk Wakil Kapolri Badrodin menjadi calon Kapolri. Pembatalan pelantikan itu dikarenakan Budi tersangkut proses hukum atas kasus dugaan korupsi dan gratifikasi. Jokowi akhirnya mengirimkan surat pengajuan Badrodin kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Bambang berujar partainya belum menentukan sikap atas pengangkatan Badrodin. Kata dia, partainya akan melihat perkembangan politik dua hingga tiga pekan mendatang. "Kami belum bisa memutuskan sekarang. Kami lihat perkembangan politik lah," ujarnya.
Menurut Bambang, Jokowi melanggar Undang-Undang Kepolisian karena membatalkan pelantikan Budi Gunawan. Partai berlambang beringin itu juga tak menutup kemungkinan akan menggunakan hak interpelasi atau hak angket untuk menyelidiki dasar hukum pembatalan Budi dan pengangkatan Badrodin.
"PDIP seharusnya menjadi pengusul interpelasi kan, tapi saya belum dengar kabar itu (interpelasi)," ujar Anggota Komisi Hukum DPR itu.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dwi Ria Latifa berujar partainya belum mengusulkan interpelasi. Ia malah menuding partai lainnya yang mewacanakan interpelasi. "Belum ada perintah interpelasi. Partai lain yang pada ribut, PDIP jadi serba salah," ujarnya.
DEWI SUCI RAHAYU