TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Perhubungan Udara membentuk tim pemeriksa atas kasus delay besar-besaran Lion Air yang terjadi sejak Rabu pekan lalu. Tim akan memeriksa mekanisme kerja dan pelayanan Lion Air, terutama bagaimana mereka menangani krisis akibat delay.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo mengatakan pemeriksaan itu muncul sehubungan teguran keras yang dilayangkan pemerintah kepada Lion. Dalam surat yang dilayangkan Kementerian, maskapai ini diminta tidak mengulangi lagi kejadian ini, terutama perlakuan Lion yang dianggap menelantarkan penumpang.
“Kami minta Lion Air menyusun SOP penanganan krisis terhadap delay dan pembatalan penerbangan,” kata Suprasetyo dalam jumpa pers, Senin, 23 Februari 2015. Sebagai sanksi, Kementerian membekukan sementara permohonan izin rute baru.
Menurut Suprasetyo, pemeriksaan terhadap Lion akan melibatkan tiga direktur di bawah Ditjen Perhubungan Udara. Ketiga direktur tersebut ditugaskan untuk mengevaluasi Lion Air supaya peristiwa delay parah tidak lagi terjadi. "Tim diketuai Direktur Angkutan Udara, dibantu Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) dan Direktur Keamanan Udara," kata Suprasetyo.
Tim bekerja sejak Selasa, 24 Februari 2015 esok untuk memeriksa secara komprehensif SOP penanganan situasi krisis Lion Air. Pihak Lion Air juga sudah dipanggil untuk dimintai keterangan soal keterlambatan dan pembatalan atas total 567 penerbangan di berbagai daerah di Indonesia.
Hari ini, kata Suprasetyo, mereka diminta menjelaskan SOP manajemen krisis. “Namun, dari apa yang terjadi kemarin, kami belum yakin mereka memiliki SOP yang dimaksud," kata Suprasetyo.
Direktur Pengembangan Bisnis Lion Air Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan pihaknya siap melaksanakan sanksi dari Kementerian. "Kami siap untuk mematuhi regulasi dan siap menjalankan semua hasil pertemuan yang dihasilkan hari ini," kata Daniel dalam kesempatan yang sama.
Daniel mengatakan Lion Air akan memperbaiki SOP penanganan krisis. Dia mengakui pada peristiwa pekan lalu, ada kekacauan kordinasi antara staf dan manajemen Lion Air sehingga menimbulkan chaos penumpang.
"Kenapa sampai putus komunikasi, kami sedang investigasi. Memang ada lack of procedur dan lack of communication antara staf dan manajemen. Ini akan kami perbaiki," kata Daniel.
AMIRULLAH