TEMPO.CO, Bandung - General Manager PT Angkasa Pura II Yayan Hendrayani mengatakan penerbangan maskapai Lion Air di Bandung kembali normal. Bahkan, penerbangan dari Banjarmasin menuju Bandung di Bandara Husein Sastranegara justru datang terlalu cepat, Selasa, 24 Februari 2015.
“Seharusnya datang pukul 09.30, tapi pesawat sudah datang pukul 09.24,” kata Yayan, saat dihubungi Tempo, Selasa, 24 Februari 2014.
Yayan mengatakan, kejadian terlambatnya kedatangan pesawat Lion Air di beberapa bandara yang membuat penumpangnya marah tak terjadi di Bandung. Di Bandung, kata dia, penumpang hanya sebatas komplain tanpa ancaman apapun pada Lion Air.
Saat kejadian pasca Imlek 20 Februari 2015, Lion Air di Bandung hanya mengalami keterlambatan selama satu sampai dua jam. Justru Lion Air mengubah keputusan penerbangan Denpasar menuju Jakarta, sehingga menurunkan pesawatnya di Bandung. “Dari Bandung penumpang diantar via darat menuju Jakarta,” ujar dia.
Pada Jumat, 20 Februari 2015, kekisruhan terjadi di Bandara Soekarno Hatta dan beberapa bandara yang lain. Ratusan penumpang Lion Air mengamuk karena sudah menunggu kedatangan pesawat lebih dari 24 jam. Mereka memblokir pintu masuk keberangkatan domestik dan internasional di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
Saat itu manajemen Lion Air tak memiliki kemampuan membayar uang pengembalian tiket dengan alasan tak memiliki uang tunai. Akhirnya biaya refund tiket ditalangi oleh PT Angkasa Pura II, yang menyiapkan uang tunai Rp 4 miliar, setelah bersepakat dengan manajemen Lion Air.
Keterlambatan pesawat Lion Air tidak hanya terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Hal serupa terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, dan Bandara Juanda, Surabaya
PERSIANA GALIH